Lion Air turunkan pangkat pilot masukkan istri dan anak ke kokpit
Lion Air akhirnya menghukum pilot yang masukkan istri dan anaknya ke kokpit dengan nomor penerbangan JT 015 rute Denpasar-Jakarta. Hukuman yang diberikan adalah penurunan pangkat pilot dan izin terbang dicabut sementara hingga waktu yang tidak ditentukan.
Lion Air akhirnya menghukum pilot yang masukkan istri dan anaknya ke kokpit dengan nomor penerbangan JT 015 rute Denpasar-Jakarta. Hukuman yang diberikan adalah penurunan pangkat pilot dan izin terbang dicabut sementara hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Dari hasil investigasi yang dilakukan maka pilot akan dikenakan sanki. Sanksi dapat berupa penurunan bar dari Capt menjadi First Offircer atau tidak diberikan terbang atau grounded dalam jangka waktu tertentu," ujar Public Relation Manager Lion Air, Andi M Saladin kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (25/5).
Andi menegaskan pihaknya juga terus mensosialisasikan kepada para pilot mengenai peraturan perusahaan yang ada untuk menghindari terulangnya kejadian tersebut. "Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Kemenhub untuk melaporkan sanksi yang diberikan," katanya.
Sebelumnya, Seorang penumpang Lion Air bernama Citra Rienanti menulis di laman Facebook miliknya ada pilot Lion Air yang membawa masuk istri dan anaknya ke dalam kokpit dalam penerbangan. Citra sempat berdebat dengan istri pilot berinisial DR tersebut, soal boleh tidaknya seorang penumpang masuk ke dalam kokpit.
Dia menduga sudah jadi kebiasaan sang pilot membawa masuk istri dan keluarganya ke dalam kokpit. Hal ini dinilai berbahaya, apalagi ada ratusan penumpang dalam pesawat JT 015 dari Denpasar ke Jakarta yang ditumpanginya.
Tulisan Citra ini segera menjadi viral di media sosial. Lion Air mengaku sudah menghubungi Citra untuk meminta maaf.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Apa saja jenis kursi terbaik di pesawat Lion Air? Menurut testimoni sebagian besar penumpang, kursi terbaik untuk armada 737 milik Lion Air adalah nomor 17 dan 20. Kursi terbaik untuk armada Airbus 330 adalah yang terdekat dengan pintu keluar.
-
Apa yang menjadi strategi Rusdi Kirana untuk mengembangkan Lion Air Group? Pada tahun 2013, Rusdi Kirana melakukan pesanan senilai USD24 miliar untuk 234 pesawat dari Airbus. "Jadi dalam empat tahun terakhir Rusdi telah berkomitmen untuk menghabiskan USD46 miliar untuk mengembangkan Lion, yang akan mendorongnya menjadi kekuatan utama dalam industri penerbangan global,"
Baca juga:
Ini tanggapan Lion Air soal pilot bawa istri & anak masuk kokpit
Kiprah Rusdi Kirana kuasai langit RI & Malaysia dengan Lion Air Grup
Rusdi Kirana ganti nama Malindo Air jadi Batik Malaysia
Rusdi Kirana borong Boeing terbaru untuk Lion dan Malindo
Wings Air buka penerbangan langsung Manado-Ternate
5 Jam terbang ke Brisbane bersama Malindo Air
Menhub Budi minta Lion Air tingkatkan standar keselamatan konsumen