Literasi Digital dan Pelatihan Tepat Jadi Cara Dorong Produktivitas UMKM
PT HM Sampoerna berupaya ikut meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM melalui program Sampoerna Retail Community (SRC). Program yang diluncurkan pada 2008 ini diikuti 130 ribu pemilik toko kelontong dari 34 provinsi di Indonesia.
PT HM Sampoerna berupaya ikut meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM melalui program Sampoerna Retail Community (SRC). Program yang diluncurkan pada 2008 ini diikuti 130 ribu pemilik toko kelontong dari 34 provinsi di Indonesia.
Melalui program ini, Sampoerna memberikan pendampingan kepada pemilik toko kelontong SRC tentang manajemen bisnis dan rantai suplai, strategi pemasaran, pelatihan tentang pemanfaatan platform online seperti media sosial dan e-commerce, peningkatan literasi digital, hingga cara membina relasi yang baik dengan pelanggan.
-
Di mana Omah Sampah Plumpang berada? Berawal dari Sampah Menumpuk di Tepi Jalan, Kini Tempat Pembuangan Sampah di Tuban Bisa Hasilkan Rp13 Juta per Bulan Keberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
-
Kenapa Omah Sampah Plumpang dibentuk? Awalnnya, sejumlah pemuda risih melihat banyak sampah menumpuk di berbagai sudut desa. Saat itu, gunungan sampah ditemukan di tepi jalan, sawah, hingga lahan kosong. Hal ini mendorong mereka mengambil langkah inovatif.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Siapa Jhony Saputra? Merupakan Pengusaha Muda Jhony Saputra, yang disebut sebagai pengusaha muda berkecukupan, menjabat sebagai komisaris utama di PT Jhonlin Argo Raya (JARR), sebuah perusahaan yang tergabung dalam Jhonlin Group milik Haji Isam.
-
Siapa Hossam? Seorang bocah bernama Hossam pun ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi orang meninggal seperti para korban Israel.
Di tengah pandemi, mereka pun bertahan karena sebelumnya sejak 2018 telah dikembangkan aplikasi digital AYO SRC yang diluncurkan pada tahun 2018. Aplikasi AYO SRC merupakan terobosan inovatif yang menghubungkan pemilik toko kelontong SRC di seluruh Indonesia dengan mitra penyalur, seperti pedagang grosir, serta juga dengan para konsumen secara online (Business to business to consumer/B2B2C).
"Kami senantiasa menjalankan komitmen untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing UMKM secara terpadu dan menyeluruh. Khususnya dalam hal digitalisasi, kami antara lain membantu meningkatkan literasi digital serta mengembangkan aplikasi AYO SRC untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing toko kelontong tradisional," kata Presiden Direktur Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis dalam ajang konferensi Indonesia Summit 2021 oleh The Economist.
Selain itu, nilai tambah lain dari aplikasi AYO SRC antara lain adalah Pojok Bayar untuk e-payment, AyoKasir untuk membantu manajemen stok barang, dan yang terbaru adalah Pojok Modal. Fitur Pojok Modal berangkat dari situasi di lapangan dimana sebagian besar pemilik toko kelontong SRC belum terhubung (unbanked) atau memiliki akses perbankan yang terbatas, sementara bantuan finansial sangat krusial bagi mereka.
"Melalui Pojok Modal, kami berupaya memfasilitasi para pemilik toko kelontong SRC dengan institusi permodalan yang kredibel, sehingga mereka bisa memanfaatkan skema pay-later untuk menjaga stok barang dan membuat bisnis tetap berjalan," kata Mindaugas.
"Antusiasme terhadap SRC juga terjadi pada pelanggan. Hingga Februari 2021, ada lebih dari 939.000 pelanggan telah terdaftar dalam aplikasi AYO SRC. Dalam aspek B2B (business to business), terdapat 80.000 pengguna aktif setiap minggunya dan tercatat 5,5 juta pemesanan terjadi di dalam platform dengan nilai transaksi lebih dari Rp 9 triliun sepanjang tahun 2020," tambah Mindaugas.
Dirinya menegaskan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk menjangkau dan memberdayakan pelaku UMKM secara berkelanjutan, terutama dengan pengembangan kapasitas di bidang digital dan pemanfaatan teknologi untuk membangun bisnis.
"Kami percaya bahwa komunitas yang berdaya dan inovatif yang didasarkan pada riset mendalam serta praktik bisnis yang baik, akan menjadi kunci dalam memberikan dampak sosial-ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan di Indonesia," tuntasnya.
(mdk/hrs)