LPG 3 Kg langka dan mahal, Pertamina salahkan spekulan
Saat ini menurut Pertamina, elpiji masih tersedia di tingkatan pengecer, namun dengan harga yang lumayan tinggi dan tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 16.000 per tabung.
Elpiji (LPG) bersubsidi atau 3 Kg di Kota Palu, Sulawesi Tengah, kini semakin langka dan harganya kian melambung. Harga elpiji 3 Kg di kios rata rata mencapai Rp 30.000 per tabung. Padahal harga eceran tertinggi (HET) sudah ditetapkan sebesar Rp 16.000 per tabung.
Meski demikian, PT Pertamina Region VII Sulawesi Tengah mengklaim belum ada kelangkaan bahan bakar elpiji 3 Kg di Kota Palu.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Berapa banyak LPG 3 kg yang ditambahkan Pertamina? Pertamina melalui anak usahanya,PT Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan LPG 3 kilogram (Kg) sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
-
Bagaimana Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg aman? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari. “Pertamina terus memonitor kebutuhan LPG 3 Kg hingga akhir Lebaran dan kita lakukan penambahan ke daerah yang memang membutuhkan” ujar Irto.
-
Kapan Pertamina Patra Niaga mulai menjalankan Subsidi Tepat untuk LPG 3 Kg? “Dalam memastikan penyaluran subsidi energi khususnya BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi. Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 Kg,” terang Riva.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran LPG Subsidi 3 Kg tepat sasaran? “LPG dipastikan meningkat, jadi sangat perlu diantisipasi karena Tahun Baru pasti akan banyak perayaan. Selain memastikan stok, untuk LPG Subsidi 3 Kg juga perlu dipastikan penyalurannya tepat, dan kami juga melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk pengawasan penyaluran LPG Subsidi ini,” lanjut Arya.
"Tidak ada namanya kelangkaan, kalau disebut langka artinya elpiji tidak ada di pasaran," kata Sales Executive LPG Pertamina Region VII Sulteng, Bagus Sulistio Hadi seperti dihubungi Antara Palu, Rabu (15/3).
Saat ini menurutnya, elpiji masih tersedia di tingkatan pengecer, namun dengan harga yang lumayan tinggi dan tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 16.000 per tabung.
"Yang jadi masalah, pengecer atau pun pengumpul tidak masuk dalam ikatan kontrak dengan pihak agen, namun sebatas pangkalan saja," ujarnya.
Tidak tersedianya elpiji ditingkat pangkalan, kuat dugaan salah satunya disebabkan adanya spekulan yang mencoba untuk menyimpan stok, sehingga tabung semakin langka dan harga bisa menjadi naik dari harga HET Rp 16.000 yang telah ditetapkan.
"Untuk menyiasati itu, kami melakukan operasi pasar yang hingga besok, kami mencoba untuk melihat bagaimana ketersediaan elpiji saat ini di tingkatan masyarakat, serta diharapkan dapat menstabilkan harga yang telah naik," kata bagus.
Operasi pasar yang dilakukan pertamina dibenarkan oleh Camat Palu Selatan, Ashar Yotomaruangi yang telah melaksanakannya sejak dua hari lalu. "Kami pusatkan di kantor kecamatan, jika ada masyarakat yang membeli, silakan datang ke kantor saja," ujarnya.
Baca juga:
LPG 3 Kg langka dan harga meroket, warga kembali ke minyak tanah
Elpiji 3 kg Pertamina langka, warga Nunukan beli punya Malaysia
Elpiji 3 kg langka, warga Palembang tak bisa masak
Dibatasi dan ada agen nakal, Elpiji di Purwakarta langka dan mahal
Alami kelangkaan, elpiji 3 Kg di Purwakarta tembus Rp 24.000/tabung