Luhut Sebut UMKM Naik Kelas Saat Belanja APBN Rp316,4 T per Tahun untuk Produk Lokal
Menteri Koordinator Kemaritiman Investasi, Luhut Binsar Panjaitan bersama sejumlah kementerian sepakat akan mengawal anggaran belanja pemerintah agar dibelanjakan produk UMKM. Sebab, masih banyak kementerian/lembaga yang masih belum maksimal membelanjakan APBN untuk produk buatan UMKM Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman Investasi, Luhut Binsar Panjaitan bersama sejumlah kementerian sepakat akan mengawal anggaran belanja pemerintah agar dibelanjakan produk UMKM. Sebab, masih banyak kementerian/lembaga yang masih belum maksimal membelanjakan APBN untuk produk buatan UMKM Indonesia.
"Saya bangga dengan Menperin dan Menpar, Menhub, Mendes juga, kami sepakat untuk kawal pelaksanaan ini," kata Menko Luhut dalam Acara Puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia #FestivalJoglosemar: Artisan of Java, Yogyakarta, Kamis, (20/5).
-
Apa produk UMKM dari Purwakarta yang sukses menembus pasar internasional? Pastel kering awalnya merupakan camilan ringan yang bisa dibuat sendiri di rumah. Penganan ini umumnya memiliki cita rasa gurih, dengan isian abon. Selain sebagai snack yang bertekstur renyah, pastel mini juga bisa jadi teman minum teh maupun kopi yang nikmat.Berkaca dari lezatnya jajanan ini, seorang warga asal Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, kemudian membuatnya sebagai usaha rumahan. Tak disangka produknya bisa terjual hingga mancanegara, mulai dari Asia, Afrika sampai Eropa.
-
Apa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia? Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) bulan Maret 2021, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 Triliun.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Produk apa saja yang dihasilkan dari UMKM Win's Rajut? Jenis produknya pun terus berkembang dan bertambah, bahkan hingga mencapai ratusan macam. Tetapi keseluruhan dari bahan alami dan sebagian produk memadukan dengan teknik sulam dan rajut benang.
Menko Luhut menjelaskan bila program ini dilakukan dengan baik, akan ada penyerapan APBN sebesar USD 22 miliar atau setara Rp 316,45 triliun yang dibelanjakan untuk produk UMKM. Cara ini dinilai lebih mudah untuk mendorong produk UMKM naik kelas.
"Dari APBN kita bisa ambil USD 22 miliar setahun yang kita investasikan dalam negeri untuk membangun produk2 dalam negeri," kata dia.
Menko Luhut mengaku untuk mencaari investasi USD 1 miliar per tahun bukan hal yang mudah bagi pemerintah. Maka, lebih baik menggunakan APBN agar lebih mudah karena program ini akan dinikmati langsung masyarakat Indonesia.
"Saya pake angka dolar karena betapa susahnya kita cari investasi USD 1 miliar saja dari luar," kata dia.
Sulit Andalkan Investasi Asing
Bila ini dilakukan secara berkelanjutan selama 5 tahun ke depan, maka akan ada USD 100 miliar yang diinvestasikan negara untuk sektor UMKM Indonesia.
"Kalau 5 tahun, 100 miliar dollar lebih. Anda boleh cek betapa sulitnya mendapatkan 100 miliar dollar investasi dalam 5 tahun, tetapi kita di depan mata kita sendiri ada," tuturnya.
Cara ini kata Menko Luhut menjadi lebih efisien dan membuat pemerintah bekerja secara integrasi. Untuk itu dia meminta semua kementerian/lembaga untuk turut mensukseskan program Bangga Buatan Indonesia lebih konkret dengan membeli dan menggunakan produk dalam negeri.
"Saya titip semua KL ayo kita sukseskan mengenai BBI ini dnegan konkret, membeli barang-barang buatan dalam negeri," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)