Lulusan Paket C, Pria ini Bisa Raup Belasan Juta Rupiah Setiap Bulan
Arifin Effendi mengatakan di rumah belajar JICT, dia mengikuti program penyetaraan Kejar Paket C (SMA), hingga akhirnya dia menjadi pengusaha sablon dan percetakan dan sukses meraup omset hingga belasan juta rupiah setiap bulan.
PT Jakarta International Container Terminal (JICT) memiliki program Rumah Belajar yang konsisten memberikan edukasi dalam rangka memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan. Di rumah belajar ini, masyarakat diajarkan untuk mandiri usai menyelesaikan paket penyetaraan.
Koordinator program Rumah Belajar dari Yayasan Jala Samudra Mandiri, pengelola yang mendapat amanat JICT untuk menjalankan program Rumah Belajar, Zainal Abidin, menjelaskan, selain program kesetaraan mata pelajaran umum, di tempatnya juga terdapat berbagai program keterampilan praktis.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
Program ini bertujuan agar anak didik yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, bisa menjadi lulusan yang mandiri selain siap untuk meneruskan pendidikan ke tahap selanjutnya.
"Di Rumah Belajar JICT terdapat program keterampilan perakitan dan reparasi komputer, pengolahan gambar dengan program Photoshop, keterampilan menyablon, hingga pelatihan wirausaha yang mendorong siswa untuk menjual produknya kepada masyarakat," kata Zainal dikutip Antara, Minggu (19/5).
Zainal menerangkan, Yayasan Jala Samudra Mandiri kini mengelola 3 Rumah Belajar JICT yang berlokasi di Kecamatan Koja, Cilincing dan Tanjung Priok, seluruhnya di Jakarta Utara, dengan ditenagai oleh 8 tutor di setiap unitnya. Fasilitas yang tersedia pun lengkap tersedia seperti ruang kelas, meja belajar, papan tulis, alat tulis, plus 10 unit computer yang bisa dipakai praktik siswa serta berbagai peralatan pelajaran keterampilan maupun buku pelengkap mata pelajaran umum.
"Fasilitas kita bisa lengkap karena seluruhnya dibiayai JICT. Kita sekarang mengelola 3 Rumah Belajar dan 15 kelas jauh. Sejak berdiri di 2007, total sudah 7 ribu lebih penerima manfaat Rumah Belajar JICT," imbuhnya.
Salah satu murid, Arifin Effendi mengatakan di rumah belajar ini dia mengikuti program penyetaraan Kejar Paket C (SMA), hingga akhirnya dia menjadi pengusaha sablon dan percetakan usai meraih ijazah SMA. Dengan ketekunannya memproduksi aneka produk berbasis sablon seperti kaus, mug, hingga topi, dia sukses meraup omset hingga belasan juta rupiah setiap bulan.
Arifin pun tanpa ragu terus mengembangkan sayap bisnisnya. Melihat banyaknya pesanan produk cetakan yang datang, dirinya pun mengembangkan lini produknya ke produk percetakan seperti neon box, stiker, brosur, surat undangan dan lain sebagainya.
"Saya pikir kalau tidak diambil peluangnya, sayang sekali," ujar anak sulung dari 5 bersaudara kelahiran Koja, Jakarta Utara, 7 Juni 1995 itu.
Dia mengaku sempat tak percaya diri belajar di Program Paket C, bukannya di SMA formal seperti teman-temannya yang lain. Namun, suasana belajar yang demikian nyaman, pembawaan tutor-tutor (guru) yang akrab hingga atmosfir kekeluargaan yang kental di Rumah Belajar JICT Koja membuat perasaan negatif itu hilang tanpa bekas.
Kreativitasnya pun tersalurkan di Rumah Belajar JICT Koja, lantaran di sana juga mengajarkan program keterampilan, selain program kesetaraan mata pelajaran umum seperti lazimnya yang diajarkan di sekolah formal. Seperti kebanyakan milenial, dia juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya dengan membuka Facebook Fan Page dengan akun Percetakan Sablon dan akun Instagram dengan akun Percetakan Sablon GFI.
Posting produk yang rutin dilakukan Arifin pun berbuah manis. Kini Facebook Fan Pagenya telah memiliki 5.795 followers dan akun Instagramnya memiliki 6.700 followers. Tak lupa jalur ‘darat’ tetap ditempuhnya dalam mempromosikan jasanya.
"Saya sering menyebar brosur ke umum. Saya bikin brosur jadwal buka puasa dan imsak lalu sebarkan di masjid. Di bawah brosur saya cantumin nomor WA, akun FB dan Instagram. Saya sering juga buat meme kalimat motivasi yang bisa dibagikan di medsos dan WA. Sama, saya cantumin juga nomor WA, FB dan IG saya di bawahnya," jelasnya.
Dengan tekad kuat yang disertai dengan kerja keras Arifin pun kini mantap berbisnis sablon dan percetakan. Kunci sukses bisnisnya menurutnya adalah berani lelah, berani malu, dan berani ambil risiko.
Kini, rasa minder yang dulu menyelimutinya telah berganti dengan kebanggaan. Dirinya mengaku bangga bisa berbisnis, tak kalah dengan lulusan SMA formal. Tak lupa dirinya berterimakasih kepada Rumah Belajar JICT Koja yang telah membuka jalan bagi bisnisnya saat ini.
Semangat Arifin untuk terus mengembangkan bisnisnya pun terus membara. Ke depan dirinya berencana memasuki bisnis konveksi. Diakuinya saat ini dirinya tengah mengumpulkan modal untuk membeli mesin jahit, bordir, mesin potong dan lainnya.
Baca juga:
Tips Orang Terkaya Dunia Jika Mau Hidup Anda Luar Biasa
Tips Miliuner Warren Buffett Saat Dihadapkan Pada 2 Pilihan Sulit
Tips Keuangan: Media Sosial dan Fakta Penyebab Anak Muda Makin Boros
Tips Karir, 3 Pola Pikir Penting Sarjana Baru Untuk Meraih Sukses
Wanita Ini Beri Tips untuk Orang Tua Agar Anak Bisa Sukses
Bukan Uang, Ini Sumber Kebahagiaan yang Hakiki Menurut Orang Terkaya ke-3 Dunia