Mahfud Sebut Biaya Cegah Karhutla Bisa Rp 14 T Tapi Lebih Murah dari Kerugiannya
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI), Mohammad Mahfud MD menekankan, pentingnya upaya pencegahan dibandingkan pemadaman untuk mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI), Mohammad Mahfud MD menekankan, pentingnya upaya pencegahan dibandingkan pemadaman untuk mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia.
Menurutnya, langkah preventif ini diyakini lebih efektif guna menghindari dampak luas yang ditimbulkan karhutla, khususnya di sektor ekonomi. Menyusul biaya penanganan yang jauh lebih murah ketimbang pemadaman.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Apa yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan Alam Roban? Saat ini, omzet penjualan madu setiap anggota KTH Alam Roban sudah mencapai Rp22 juta. Jika tiap tahun terdapat 3 kali masa panen, maka omzet penjualan madu per tahun mencapai Rp66 juta.
"Antisipasi, mencegah, itu biayanya mahal. Tapi sebenarnya lebih murah. Kalau terjadi (karhutla) sampai USD 16,1 miliar (setara Rp 229,2 triliun) kerugian pada satu waktu tertentu. Kalau mencegah itu mungkin mahal, tapi tidak sampai USD 1 miliar (setara Rp 14,3 triliun) dan tidak membuat masalah sosial, politik, ekonomi," bebernya dalam Rakornas Penanggulangan Bencana 2021 bertema Tangguh Hadapi Bencana, Jumat (5/3).
Menko Mahfud mengungkapkan, upaya pencegahan karhutla yang dimaksud ialah patroli terpadu. Sebagaimana diatur dalam pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.
"Pelaksanaannya dalam bentuk apa yang harus kita lalui alurnya ini?. Melaksanakan patroli terpadu sebelum terjadi (karhutla)," terangnya.
Maka dari itu, dia meminta kepada seluruh stakeholders terkait untuk terus aktif melakukan patroli terpadu dalam mencegah terjadinya karhutla. Terutama di provinsi-provinsi yang rawan akan terjadinya bencana tersebut.
"Saya mendapatkan informasi dari pak Doni Monardo (Kepala BNPB) patroli terus jalan, TNI juga sedang memberi tahu ini patroli bersama Polri, patroli LHK, patroli harus begitu. Nggak papa antisipasi (terus)," ungkap dia menekankan.
Kerugian Kebakaran Hutan Capai Rp 229 T
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menilai kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan bencana paling merugikan bagi Indonesia. Dia menyebutkan, kerugian ekonomi akibat karhutla mencapai USD 16,1 miliar, atau sekitar Rp 229,6 triliun (kurs Rp 14.266 per dolar AS).
"Kerugian karena karhutla mencapai USD 16,1 miliar. Artinya kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan dan lahan ini luar biasa besarnya," jelas Doni saat membuka Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Jumat (5/3).
Doni menyatakan, kerugian tersebut bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan bencana tsunami Aceh pada 2004 silam. "Tsunami Aceh kerugian ekonominya sekitar USD 7 miliar. Artinya, kerugian ekonomi akibat karhutla sangatlah tinggi," imbuhnya.
(mdk/bim)