Malaysia rajai investasi di Indonesia, nilainya Rp 34,9 triliun
Malaysia tengah menggenjot investasi yang cukup besar di bidang Telekomunikasi.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengeluarkan data terbaru mengenai realisasi investasi per semester I-2015. Dari data tersebut, Malaysia menjadi negara terbesar menanam modal di Indonesia, yakni sekitar USD 2,6 miliar atau sekitar Rp 34,9 triliun. Negara kedua terbesar adalah Singapura yang berinvestasi sebesar USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 31 triliun.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengungkapkan Negeri Jiran tersebut banyak menanamkan modalnya untuk sektor Telekomunikasi. "Malaysia menempati urutan pertama dalam lima besar negara, karena Malaysia sedang besar-besaran investasi di telekomunikasi," ujar Franky dalam jumpa pers di Kantor BKPM, Jakarta Selatan, Senin (27/7).
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.
-
Kapan Bahlil memaparkan tentang investasi dan ekonomi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
Selain itu, lanjut Franky, negara ketiga penanam modal terbesar di dalam negeri adalah Jepang dengan nilai USD 1,6 miliar, Korea Selatan USD 0,8 miliar dan Amerika Serikat USD 0,6 miliar.
Franky menambahkan, pihaknya mencatat total realisasi PMA (Penanaman Modal Asing) pada 6 bulan pertama di 2015 sebesar Rp 174,2 triliun atau naik 67,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 150 triliun.
"Secara persentase, Malaysia menyumbang 18,65 persen dari total realisasi investasi PMA selama semester I 2015," tuturnya.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menambahkan Malaysia tengah menggenjot investasi yang cukup besar di bidang Telekomunikasi di mana mereka mendukung perusahaan PT XL Axiata Tbk dengan program peralihan jaringan dari 3G ke 4G.
"XL ini ada perubahan dalam jaringannya, XL ingin berubah dari 3G menjadi 4G di seluruh daerah," pungkasnya.
(mdk/idr)