Mantan Bos BI Sebut Kontribusi BUMN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sangat Signifikan
Laba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Laba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
- Bank Mandiri Kantongi Laba Bersih Rp42 Triliun di Kuartal III-2024
- Wapres Maruf Amin Ungkap Sumbangan Ekonomi Syariah di Tahun 2030 Bisa Tembus Rp155 Triliun
- Perkuat UMKM Jadi Penopang Ekonomi, BSI Sudah Salurkan Pembiayaan Rp47 Triliun Hingga Juni 2024
- Tingkatkan Porsi TKDN, BUMN Semen Ganti Suku Cadang Impor dengan Buatan UKM
Mantan Bos BI Sebut Kontribusi BUMN Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sangat Signifikan
Transformasi BUMN yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dinilai memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dampak transformasi ini terlihat dari berbagai sektor mulai dari pembangunan dan investasi infrastruktur, menggerakkan industri manufaktur, membuka lapangan kerja, hingga penguatan UMKM di pelosok Tanah Air.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan inovasi, restrukturisasi, hingga kepemimpinan kuat Erick memberikan andil besar atas terciptanya pencapaian BUMN saat ini.
Kemampuan untuk beradaptasi, kata Agus, telah membawa BUMN ke level yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
"BUMN telah menjelma sebagai mesin penggerak utama sektor industri di Indonesia yang berdampak besar terhadap ekonomi nasional," kata Agus, dikutip Kamis (13/6).
Agus menyebut BUMN sektor energi, telekomunikasi, perbankan, pertambangan, dan manufaktur menjadi pemain utama dalam pengembangan industri nasional.
BUMN-BUMN ini pun memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Lingkup bisnis BUMN tidak hanya ada di Tanah Air, namun mereka melakukan ekspansi bisnis di banyak negara. Bank-bank BUMN sudah beroperasi di beberapa negara. Sejumlah BUMN sektor lain kini memiliki bisnis di luar negeri.
Agus menjelaskan BUMN memiliki peran penting sebagai motor pembangunan dan investasi infrastuktur di Indonesia. Ini meliputi pembangunan bandara, Pelabuhan, jalan raya, kota baru, hingga proyek-proyek energi dan lingkungan.
"Investasi infrastruktur ini meningkatkan konektivitas antarwilayah, memacu pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, kenaikan penghasilan, peningkatan efisiensi logistik, dan dorongan bagi sektor-sektor terkait," kata Agus juga mantan Menteri Keuangan itu.
Sebagai pemain besar dalam berbagai sektor ekonomi, BUMN membuka banyak lapangan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak ini mampu mengurangi tingkat pengangguran namun meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.
BUMN memiliki andil besar dalam memberdayakan UMKM yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kepada UMKM ini, BUMN menyediakan pendanaan, pelatihan-pelatihan, akses pasar, cara berbisnis, hingga kolaborasi dalam rantai pasokan.
Dan yang tak kalah penting, kata Agus, inovasi dan riset semakin berkembang. Kebijakan BUMN dalam dua hal ini memberikan kontribusi bagi penemuan baru, peningkatan efisiensi, dan penguatan daya saing industri nasional.
Dengan demikian, kontribusi BUMN tidak hanya terbatas pada keuntungan finansial semata, tetapi juga meliputi aspek-aspek penting dalam pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif. Visi ekonomi berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dengan menjaga keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi tercapai dengan baik.
Tak heran jika kinerja BUMN pun kinclong. Pada 2023, Kementerian BUMN berhasil membawa BUMN mencapai target setoran dividen kepada negara Rp81 triliun. Setoran dividen kepada negara pada tahun ini ditargetkan menjadi Rp85,5 triliun.
Laba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun. Ini artinya laba konsolidasi mengalami kenaikan sebesar 15 persen atau Rp38 triliun.