Mega proyek Pelabuhan Kuala Tanjung telan dana Rp 5 T
Ground breaking pelabuhan ini rencananya akan dilakukan pada 29 Januari 2015 mendatang.
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Kemaritiman tengah membangun megaproyek Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Proyek ini sebagai bagian dari 24 pelabuhan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Indroyono Soesilo memiliki alasan memilih wilayah tersebut untuk dibangun pelabuhan. Menurutnya, pelabuhan ini untuk mengakomodasi perdagangan kelapa sawit dari daerah Sumatera Utara.
"Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan pelabuhan laut dalam (deep sea port) Indonesia. Nah ini untuk mengakomodasi kelapa sawit yang sudah ada dan banyak di Sumatera Utara," ujarnya di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (21/1).
Dia mengatakan, pelabuhan ini rencananya akan digroundbreaking (peletakan batu pertama) pada 29 Januari 2015. Pembangunan pelabuhan ini nantinya akan mendukung pengembangan kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, yang akan digunakan untuk pengolahan produk kelapa sawit.
"Nanti via pelabuhan ini, saat bersamaan juga kawasan industri di Sei Mangke akan dipakai pengolahan produk kelapa sawit. Jadi program terintegrasi," jelas dia.
Lebih lanjut, pembangunan megaproyek tersebut merogoh investasi hingga USD 400 juta dan yang ditargetkan beroperasi 2018 mendatang. Selain KEK Sei Mangke, proyek ini juga terintegrasi dengan Pelabuhan Belawan, rel Kereta Api (KA) di Sumatera Utara, serta ekstensi dari tol Medan-Belawan, pembangkit listrik dari Asahan, Sumatera Utara.
"Ekstensi dari Jalan tol Medan-Belawan menjadi tol Medan-Belawan-Semangke-Kuala Tanjung," ungkapnya.
"Pembangkit listrik dari Asahan juga. Jadi ini pembangkit listrik yang sangat terintegrasi," tutup dia.