Melihat pengguna internet Indonesia jadi potensi bisnis besar
jumlah pengakses internet di Indonesia, mencapai sekitar 132 juta orang. Dari jumlah itu, 86 persen di antaranya berada di Pulau Jawa. Dari 86 persen itu, 30 persennya atau 24 juta pengguna internet berasal dari Jawa Timur.
Internet bisa menjadi racun sekaligus madu. Jika dimanfaatkan secara positif, internet akan mendatangkan pundi-pundi uang. Sebaliknya, jika digunakan untuk hal-hal negatif, dunia maya akan menjadi bencana.
Setidaknya ini yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat tampil sebagai pembicara di kuliah tamu Senat Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Kanjuruhan, Malang, Selasa (7/3).
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Bagaimana cara memulai bisnis online? Bisnis online adalah jenis bisnis yang dijalankan secara digital menggunakan sebuah situs atau platform tertentu. Karakteristik utama yang membedakan bisnis online dengan bisnis tradisional adalah semua transaksi, mulai dari mendapatkan pelanggan, promosi, hingga penjualannya dilakukan secara online.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Bagaimana Sukanto Tanoto melebarkan sayap bisnisnya? Setelah sukses menjalankan bisnis kayu di Indonesia, melansir dari beberapa sumber Tanoto mulai melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan kelompok usaha bisnis.
-
Apa yang ditawarkan oleh Indibiz bagi para pelaku bisnis? Jadi kami bukan hanya memberi solusi soal connectivity atau layanan internet saja, tapi juga menyediakan produk digital sesuai kebutuhan pelaku bisnis hingga pemerintah," kata GM Telkom Witel Denpasar Ismono Adi Jatmiko, Jumat (27/10/2023).
Dalam paparannya, Gus Ipul mengajak generasi muda dan mahasiswa menggunakan internet secara sehat dan positif, salah satunya menjadikan internet sebagai sarana berbisnis. Dari data yang ada, kata dia, Indonesia merupakan pengakses internet nomor tiga terbesar di Asia setelah China dan India, dan peringkat lima terbesar di dunia setelah China, India, Amerika dan Brasil.
Sedangkan jumlah pengakses internet di Indonesia, mencapai sekitar 132 juta orang. Dari jumlah itu, 86 persen di antaranya berada di Pulau Jawa. Dari 86 persen itu, 30 persennya atau 24 juta pengguna internet berasal dari Jawa Timur. Diprediksi, tahun 2017 hingga 2018 nanti, jumlahnya meningkat, yaitu mencapai 140 juta, atau bahkan bisa mencapai 150 juta pengguna.
Menurut Gus Ipul, hal tersebut menjadi tantangan, terutama bagi generasi muda. Karena apa? Internet bisa jadi sarana untuk memenangkan kompetisi di era global. Melihat salah satu manfaat internet yaitu sebagai sarana memperluas relasi kerja, teman belajar, jaringan bisnis dan sains.
"Kemajuan teknologi menjadi tantangan bagi generasi muda. Apabila bisa mempergunakannya secara sehat dan positif, maka generasi tersebut akan menjadi pemenang di era global yang memerlukan kecepatan," ungkap Gus Ipul.
Apalagi Negara Indonesia, lanjut dia, masih kekurangan pebisnis dari generasi muda. "Kita perlu saling belajar untuk menggunakan internet dengan bijak hingga kita arahkan agar bisa melihat sisi positifnya," sambungnya.
Sisi negatifnya, pengguna internet di Indonesia terutama anak-anak, perlu untuk dibangun kesadarannya agar dalam menggunakan internet mendapatkan sesuatu yang berguna. Karena di Indonesia, konten internet untuk anak-anak dan orang dewasa masih bercampur.
Gus Ipul menambahkan, untuk menjadi pemenang di era global, selain harus mempunyai SDM (sumber daya manusia) yang mumpuni dan menguasai teknologi maju, seseorang harus memiliki intellectual happiness, spiritual happiness, physical happiness dan memiliki ketrampilan sesuai bidang dan kedisiplinan yang tinggi.
"Istilahnya dengan agama, hidup orang menjadi teratur. Dengan ilmu, hidup orang menjadi mudah dan dengan seni hidup seseorang menjadi indah," paparnya lagi.
Sedangkan untuk mengatasi berita-berita tidak benar atau informasi sesat alias hoax, Gus Ipul menjelaskan ada beberapa langkah yang telah dilakukan Pemprov Jawa Timur, yang antara lain membuat counter-narasi. Yaitu membangun tulisan untuk meluruskan berita-berita tidak benar.
Jalan lain yang saat ini dilakukan adalah, menegakkan hukum. Karena kadangkala, produk hukum yang berlaku sangat terlambat dan tidak sejalan dengan keadaan. "Dan yang tidak kalah penting adalah membangun kepercayaan apabila kita membangun dunia bisnis. Kita harus pintar-pintar membangun kepercayaan, karena di dunia bisnis berlaku istilah trust and distrust."
Gus Ipul juga menyampaikan apresiasinya kepada Universitas Kanjuruhan, Malang yang memberikan waktu untuk berbagi pengetahuan pada para mahasiswa. Yang tentunya sangat memerlukan pengetahuan lain di luar mata kuliah yang ada.
"Unikama (Universitas Kanjuruan) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang cukup maju di Jawa Timur. Ini bisa dilihat dari jumlah mahasiswa yang ada saat ini, yang mencapai sekitar 8.000 mahasiswa."
Sementara Rektor Universitas Kanjuruhan, Malang, Pieter Sahertian, pada kesempatan yang sama menyebut Gus Ipul, di masa mudanya atau saat masih menjadi mahasiswa, merupakan tokoh organisasi dan saat ini sudah menjadi salah satu tokoh pemerintahan, yang bisa dijadikan contoh bagi mahasiswa atau generasi muda dewasa ini.
Baca juga:
Selain gaji, 5 hal ini yang bikin pegawai betah bekerja
Intip 5 tips sukses bisnis jual beli mobil bekas
5 Bisnis sampingan ini hanya butuh modal Rp 5 juta
Kuasai 8 hal ini jika ingin jadi Startup Founder
3 Strategi pemerintah genjot kemudahan bisnis RI