Mendag Zulhas Soal MinyaKita Langka: Programnya Terlalu Sukses
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklai program Minyakita sangat sukses. Hal itu terbukti, banyak masyarakat yang tertarik dengan Minyakita meskipun murah tapi berkualitas baik.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklai program Minyakita sangat sukses. Hal itu terbukti, banyak masyarakat yang tertarik dengan Minyakita meskipun murah tapi berkualitas baik.
Padahal awalnya, Minyakita ditujukan untuk kalangan menengah bawah agar kebutuhan minyak gorengnya terpenuhi. Namun, seiring berjalannya waktu justru masyarakat yang lainnya juga beralih ke Minyakita.
-
Di mana Kemendag menjajaki peluang pasar minyak goreng Indonesia? Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, Rabu (3/1) bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
-
Bagaimana Kemendag menggenjot potensi pasar minyak goreng Indonesia di Timur Tengah? "Kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaanekspor dan impor El Tawheedmerupakan bentukkomitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
"Minyakita terlalu sukses, sehingga semua orang carinya minyakita, padahal untuk ibu ibu di pasar tradisional yang kemampuannya kurang. Nah sekarang (pengguna minyak) premium turun ganti minyakita 80 persen," kata Mendag kepada awak media usai membuka rapat kerja Kemendag, di Lampung, Rabu (1/3).
Awalnya MinyaKita didesain untuk dijual di pasar tradisional. Tapi berkat meningkatnya permintaan, Minyakita membanjiri toko ritel, hingga marketplace. Kemudian, minyakita sempat sulit didapatkan, Pemerintah pun akhirnya melarang penjualan Minyakita melalui platform digital atau secara online.
Tak hanya itu saja, kini Minyakita juga tidak boleh dijual di ritel modern, baik supermarket maupun mini market. Mendag menegaskan, Minyakita hanya boleh dijual di pasar tradisional.
Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga harga Minyakita tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp14.000 per liter dan Rp15.500 per kilogram. "(Dijual) online minyakita ya ga cukup minyaknya. Oleh karena itu, kita kembalikan ke pasar tradisional lagi, yang di marketplace kita takedown," ujarnya.
Meskipun belum genap 1 tahun, harga minyak goreng Minyakita yang semula dipatok Rp 14.000 per liter, kini sudah tembus di Rp 15.000-16.500 per liter di beberapa daerah atau mengalami kenaikan di atas HET.
Menanggapi hal tersebut, Mendag akan memberikan sanksi kepada penjual yang masih menjual di atas HET. "Sudah pasti, karena kalau lebih disita barangnya, jualnya lebih Rp 14.000 lapor saja nanti satgas ambil. Karena kita sudah tambah (pasokan) biasanya sebulan 300 ribu ton sekarang jadi 450 ribu ton (per bulan)," pungkas Mendag.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dijual Murah pada Warga Bogor, MinyaKita Ludes Dalam Sekejap
Ombudsman Tegaskan Distribusi MinyaKita di Jateng Berpotensi Maladministrasi
Jaga Stabilitas Harga, Pemerintah Terus Pelototi Produksi MinyaKita
Kemendag Ultimatum, MinyaKita Dilarang Dijual Online dan Ritel Modern
Harga Terbaru MinyaKita di Bogor Melejit Tinggi, Ini Penyebabnya
Pedagang Pasar Tolak Pembatasan Pembelian MinyaKita 2 Liter per Hari