Menebak harga BBM baru pengganti Premium
"Harganya sendiri bisa dikisaran Rp 8000 per liter."
PT Pertamina mulai bulan depan secara bertahap akan menghilangkan atau menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, khususnya di kota besar di Indonesia. Kebijakan ini diterapkan agar masyarakat secara perlahan bisa beralih dari Premium yang merupakan bahan bakar beroktan rendah.
Sebagai gantinya, mulai Mei 2015, Pertamina akan meluncurkan bensin jenis baru yang kualitasnya di atas Premium namun di bawah Pertamax.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Di mana Pertamina Patra Niaga akan memindahkan fasilitas penerimaan BBM dan Avtur? Adapun dalam kerjasama ini, Pelindo sebagai pengembang kawasan Benoa akan menyediakan lahan, alur pelayaran, fasilitas dermaga, fasilitas oil transfer equipment, fasilitas HSSE, serta Lindung Lingkungan Perairan untuk digunakan Pertamina Patra Niaga dalam kegiatan penerimaan BBM dan Avtur melalui dermaga di Benoa Utara.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
"Kami akan mengeluarkan produk bensin baru dengan (research octane number/RON) 90 pada bulan depan di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan kota besar lainnya di Jawa," ujar Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang seperti dilansir Antara, Kamis (16/4).
Pihaknya menjamin produk baru tersebut lebih halus, bertenaga, dan ramah lingkungan dibandingkan Premium yang beroktan RON 88. "Produk ini bisa melaju lebih jauh," katanya.
Namun demikian, berapa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pengganti Premium tersebut?
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Sommeng mengaku sudah diajak Pertamina untuk mendiskusikan masalah ini. Namun untuk masalah harga memang belum diputuskan.
"Belum menentukan harganya berapa yang pasti kualitasnya di atas ron 88 kami menyarankan seperti itu. Harganya sendiri bisa dikisaran Rp 8000 per liter. Namanya juga belum tahu," kata Sommeng ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Kamis (16/4).
Namun demikian, Sommeng mendukung langkah Pertamina yang berani menghapus BBM jenis Premium. Menurutnya, selama ini konsumsi Premium sangat boros terutama di daerah Jabodetabek. Selain itu, Premium dinilai juga tidak ramah lingkungan.
Dengan adanya BBM jenis baru ini, dia berharap masyarakat bisa berhemat menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan.
"Kami maunya BBM tersebut bisa ramah lingkungan, soalnya yang terjadi saat ini bensin Premium sudah tidak ramah lingkungan," katanya.
Ide pembuatan BBM baru dengan oktan di atas Premium bukan pertama kali di Indonesia. Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, dulu pemerintah pernah berencana akan membuat satu jenis bahan bakar di atas Premium yaitu Premix.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo kala itu mengusulkan adanya bahan bakar Premix (premium dan pertamax) yang beroktan 90 (RON 90) agar mobil-mobil kelas mewah tidak menggunakan BBM bersubsidi.
"Kan, ada orang berpikir, mau pakai BBM non subsidi tapi harganya terlalu tinggi, tapi kalau pakai BBM bersubsidi tidak tega makan subsidinya terlalu besar, maka kenapa kita tidak memberikan pilihan di tengah, yakni campuran antara BBM bersubsidi dan non subsidi, harganya di tengah," ujarnya yang ditemui di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Rabu (4/4).
Widjajono mengatakan ide untuk membuat satu bahan bakar yakni Premix yang memiliki RON 90 yang harganya mungkin bisa Rp 7.200 per liter di saat itu.
"Pembakarannya baik, harganya tidak terlalu mahal, tapi negara tetap subsidi, tapi subsidinya lebih kecil dibandingkan subsidi Premium," jelasnya.
Baca juga:
Penghapusan Premium diklaim bentuk perbaikan tata kelola migas
Pengguna Pertamax bakal hijrah ke BBM baru pengganti Premium
DPR: Harga BBM baru pengganti Premium jangan lebih Rp 8.000/liter
DPR soal hilangnya Premium: Sudah digunakan 30 tahun tak ada masalah
Hapus Premium, pemerintah 'korbankan' rakyat demi setara Eropa
Menebak harga BBM baru pengganti Premium
Tak jual Premium, bulan depan Pertamina luncurkan bensin jenis baru