Menengok Stadion Papua Bangkit Senilai Rp1,3 T yang Diklaim Termegah Setelah GBK
Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya masyarakat Papua, yaitu Honai. Karena keunggulannya, Stadion Papua Bangkit berhasil masuk sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 yang diselenggarakan oleh media online asal Polandia, yaitu StadiumDB.com.
Perusahaan BUMN investasi dan konstruksi, PT PP (Persero) Tbk mengklaim Stadion Papua Bangkit di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua sebagai stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia setelah Gelora Bung Karno/GBK Jakarta.
"Perseroan sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Papua yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk berkontribusi dalam membangun salah satu stadion termegah di Indonesia ini," kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT PP (Persero), Agus Purbianto dikutip dari Antara, Jumat (23/10).
-
Bagaimana peran PT Semen Indonesia dalam pembangunan Stadion GBK? Bangunan pada Stadion GBK menggunakam Semen Gresik yang mana PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkontribusi dalam menyukseskan program pembangunan yang dicanankan oleh pemerintah solusi produk yang berkualitas dan ramah lingkungan.
-
Mengapa Stadion GBK dibangun? Kendati begitu, Stadion GBK pertama kali mulai dibangun pada 8 Februari 1960 pada saat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
-
Siapa yang mengagas pembangunan Stadion Kebogiro? Dilansir dari ANTARA, pembangunan stadion itu digagas oleh Bupati Boyolali waktu itu, Seno Samodro sejak tahun 2018 dengan anggaran Rp53,199 miliar.
-
Kapan Stadion GBK pertama kali dibangun? Kendati begitu, Stadion GBK pertama kali mulai dibangun pada 8 Februari 1960 pada saat Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
-
Bagaimana cara renovasi rumput Stadion GBK yang dikritik? Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) panen kritik usai melakukan renovasi rumput secara manual. Potret renovasi sempat viral di media sosial setelah diunggah akun X @FaktaSepakbola saat foto sejumlah pekerja sedang menanam rumput secara manual.
-
Kenapa stadion ini menjadi kebanggaan warga Garut? Adapun Stadion RAA Adiwijaya merupakan fasilitas olahraga bertaraf Internasional dan jadi kebanggaan warga di Kabupaten Garut.
Hal tersebut disampaikan usai proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit tersebut diresmikan secara langsung oleh Gubernur Papua Petahana Lukas Enembe pada hari Jumat (23/10) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Desain stadion ini disesuaikan dengan budaya masyarakat Papua, yaitu Honai. Karena keunggulannya, Stadion Papua Bangkit berhasil masuk sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 yang diselenggarakan oleh media online asal Polandia, yaitu StadiumDB.com.
Stadion ini bersaing dengan 21 stadion lainnya yang berasal dari 19 negara yang untuk menjadi yang terbaik.
Dikatakan, stadion di Papua awalnya dibangun untuk menyambut penyelenggaraan PON XX Papua Tahun 2020 yang pertama kali akan berlangsung di Papua. Stadion ini memiliki kapasitas sebesar 42.000 penonton di mana seluruh fasilitas stadion ini telah berstandar internasional.
"Mulai dari bangunan yang dibuat hingga 3 lantai, lintasan atletik telah tersertifikasi IAF, lapangan yang telah mengikuti standar FIFA, serta sarana pendukung lainnya yang didatangkan langsung dari luar negeri," kata Agus.
Punya Dua Lapangan
Stadion ini terdiri dari 2 lapangan, yaitu lapangan utama dan lapangan pemanasan. Pembiayaan pembangunan stadion ini didanai oleh APBD Provinsi Papua senilai Rp1,3 triliun. Pada bulan Oktober 2020 ini, Stadion Papua Bangkit resmi mengalami perubahan nama menjadi Stadion Lukas Enembe.
Berbekal pengalaman dan hasil kualitas pekerjaan yang dimiliki oleh Perseroan, Agus mengatakan, dapat menyelesaikan pembangunan stadion ini tepat waktu dimana Perseroan telah menyelesaikan pembangunan stadion ini sejak bulan Juni 2019.
Kehadiran Stadion Papua Bangkit ini telah menjadikan ikon tersendiri bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Papua.
(mdk/idr)