Mengenal Obligasi dan Perbedaannya dengan Saham
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang kian banyak diminati masyarakat, termasuk kelompok milenial. Tingginya minat investor lantaran obligasi dinilai cukup menjanjikan serta memiliki risiko yang relatif rendah dalam praktiknya.
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang kian banyak diminati masyarakat, termasuk kelompok milenial. Tingginya minat investor lantaran obligasi dinilai cukup menjanjikan serta memiliki risiko yang relatif rendah dalam praktiknya.
Meski menjanjikan, masih banyak masyarakat kita yang belum memahami konsep obligasi. Hal ini membuat mereka enggan untuk terjun ke dalamnya.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kenapa masyarakat perlu waspada terhadap tawaran investasi berkedok koperasi? Oleh karena itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada akan tawaran investasi bodong yang bisa merugikan diri sendiri.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
Lantas apa itu obligasi?
Melansir dari laman bca.co.id Kamis (3/3), obligasi adalah surat utang berjangka lebih dari satu tahun yang dikeluarkan oleh penerbit obligasi. Surat utang ini pun memiliki imbalan tertentu untuk membuatnya menjadi investasi menarik.
Perusahaan yang mengeluarkan surat utang biasanya sedang mencari pembiayaan untuk menjalankan operasinya. Dengan kata lain, obligasi adalah surat pengakuan utang perusahaan atau pemerintah kepada investor.
"Artinya, pemerintah atau perusahaan mengakui telah meminjam uang kepada masyarakat dalam jangka waktu tertentu," tulis BCA.
Umumnya, jangka waktu obligasi berkisar antara 1–50 tahun. Selain itu, perusahaan yang mengeluarkan obligasi akan melunasi utang disertai suku bunga yang telah disepakati bersama. Dalam obligasi, suku bunga biasanya disebut sebagai kupon.
Apa perbedaan saham dan obligasi?
Mungkin banyak yang belum mengetahui perbedaan saham dan obligasi. Keduanya merupakan instrumen investasi yang sama-sama populer di masyarakat. Instrumen ini pun bertujuan untuk mengumpulkan dana guna menunjang kepentingan perusahaan atau instansi tertentu.
Namun, baik saham dan obligasi jelas memiliki perbedaan. Saham adalah bentuk kepemilikan atas suatu perusahaan. Sementara, obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh peminjam dana.
Perbedaan lainnya, pemilik saham memiliki hak suara atas perusahaan tersebut. Sedangkan, pemilik obligasi hanya memiliki status sebagai pemberi utang.
Selain itu, keuntungan yang didapat pemilik saham biasanya fluktuatif atau tidak menentu. Sementara, keuntungan obligasi biasanya telah ditetapkan dan disepakati bersama di awal.
Jangka waktu saham dan obligasi pun berbeda. Jangka waktu saham ditentukan dari kepemilikan saham. Selain itu, batas waktu saham juga ditentukan dari apakah perusahaan tersebut masih berdiri atau tidak. Beda halnya dengan saham, jangka waktu obligasi telah ditentukan dari awal pembelian.
(mdk/azz)