Mengungkap alasan bos BI tahan suku bunga acuan di 4,75 persen
Agus menjelaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi dunia masih berada di kisaran 3,3 persen. Perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan India diperkirakan menurun, sedangkan perekonomian Eropa dan China diperkirakan membaik.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (Bi 7-day RR Rate) sebesar 4,75 persen. Sementara, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,50 persen. Ini berlaku efektif sejak 21 Juli 2017.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, banyak hal yang dipertimbangkan dalam mengambil keputusan ini. Baik kondisi ekonomi dunia maupun domestik.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia? Melalui Holding Ultra Mikro dengan BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), perseroan secara grup berupaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
"Kita memang melakukan pembahasan cukup luas terhadap ekonomi global, dan juga ekonomi nasional," ungkapnya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (21/7).
Agus menjelaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi dunia masih berada di kisaran 3,3 persen. Perekonomian di Amerika Serikat (AS) dan India diperkirakan menurun, sedangkan perekonomian Eropa dan China diperkirakan membaik.
Agus juga mewaspadai kenaikan Fed Fund Rate (suku bunga acuan Amerika Serikat) sekali di tahun ini dan tiga kali di tahun depan. Namun, yang lebih diperhatikan adalah pengurangan The Federal Reservoir (neraca bank sentral AS) yang cukup besar.
"Dan pengurangan neracanya itu yang mesti betul kita kaji akan mulai kapan, dan itu dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan di dunia," kata dia.
Selain itu, yang menjadi perhatian adalah kebijakan fiskal Amerika Serikat yang akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sebab sebelumnya, AS sudah optimis bahwa kebijakan fiskal akan cepat berlangsung dan akan mendongkrak pertumbuhan ekonominya.
"Tapi sekarang kita melihat bahwa selain ada kebijakan fiskalnya, kebijakan moneternya juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi di AS," ujar dia.
Sementara itu, untuk kondisi ekonomi dalam negeri, Agus mengatakan, angka inflasi cukup terjaga, karena rendahnya permintaan dan harga bahan pangan yang terjaga.
Diketahui pula, pertumbuhan kredit dalam negeri masih cukup lemah dan Agus berharap keadaan ini dapat menunjukkan perkembangan positif di semester kedua.
"Kita masih melihat pertumbuhan kredit agak pelan. Diharapkan di semester II akan lebih baik, jadi ini kurang lebih kondisi dari ekonomi Indonesia, dan kita pertahankan BI 7 Days Repo Rate 4,75 persen," pungkasnya.
Baca juga:
Jawaban bos BI soal perekonomian stagnan di 3 tahun Jokowi-JK
Ekonomi stabil, BI ngotot aturan ubah Rp 1.000 ke Rp 1 disahkan
Bos BI: Ubah Rp 1.000 jadi Rp 1 butuh waktu 11 tahun
Bos BI akui tak tahu rencana Menkeu Sri Mulyani turunkan PTKP
BI: Pertumbuhan kredit stabil didukung ketahanan industri perbankan