Mengupas Untung Rugi Vaksinasi Covid-19 Berbayar
Pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi covid-19 untuk menekan jumlah kasus positif di Indonesia. Terlebih lagi, dengan adanya lonjakan kasus positif covid-19 di Indonesia, pemerintah terus berupaya banyak masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi.
Pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi covid-19 untuk menekan jumlah kasus positif di Indonesia. Terlebih lagi, dengan adanya lonjakan kasus positif covid-19 di Indonesia, pemerintah terus berupaya banyak masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi.
Setelah dilakukan kebijakan vaksin gotong royong melalui perusahaan, kini pemerintah melakukan upaya lain yakni vaksinasi perorangan secara mandiri yang bisa dilakukan di jaringan klinik Kimia Farma di sejumlah daerah.
-
Vaksin apa saja yang melindungi kucing dari penyakit berbahaya? Vaksin pada kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit, dan beberapa juga ada yang diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Vaksin kucing diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit menular melalui stimulasi respon imun jika nantinya kucing Anda terkena infeksi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Agus Chandra memastikan jenis vaksin gotong royong berbayar bagi individu aman untuk digunakan. Di mana vaksin digunakan Kimia Farma adalah jenis Shinopram, berbeda dengan digunakan oleh pemerintah.
Meski demikian, banyaknya pro kontra, membuat Kimia Farma menunda layanan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar. Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno mengatakan, besarnya animo serta banyaknya pertanyaan yang masuk membuat Manajemen memutuskan untuk memperpanjang masa sosialisasi Vaksinasi Gotong Royong Individu atau vaksinasi berbayar serta pengaturan pendaftaran calon peserta.
"Terima kasih atas pemahaman para pelanggan serta animo untuk bersama-sama mendorong tercapainya kekebalan komunal (herd immunity) yang lebih cepat di Indonesia," kata dia, Senin (12/7).
Meski demikian, vaksinasi berbayar memiliki untung dan ruginya. Berikut rangkuman Merdeka.com tentang untung rugi vaksinasi covid-19 berbayar.
Bisa Diambil atau Tidak
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi gotong royong individu atau vaksinasi berbayar merupakan opsi yang disediakan oleh pemerintah. Menurut dia, masyarakat tidak diwajibkan untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong berbayar.
"Vaksin gotong royong ini merupakan opsi. Jadi, apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak. Prinsipnya, pemerintah membuka opsi yang luas bagi masyarakat yang ingin mengambil vaksin gotong royong baik melalui perusahaan maupun melalui individu," kata Budi dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi, Senin (12/7).
Dia menjelaskan banyak pengusaha-pengusaha yang belum mendapatkan akses program vaksinasi gotong royong melalui jalur Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Sehingga, pemerintah menyediakan program vaksinasi gotong royong individu yang berbayar.
"Ada beberapa misalnya, perusahaan-perusahaan pribadi atau perusahaan-perusahaan kecil. Itu juga mereka mau mendapatkan akses vaksin gotong royong, tapi belum bisa masuk melalui programnya KADIN," ujar dia.
Selain itu, Budi menyampaikan vaksinasi gotong royong juga membuka kesempatan bagi warga negara asing (WNA) yang sudah tinggal, beraktivitas, dan berusaha lama di Indonesia mendapatkan akses vaksin. Dia memastikan vaksinasi gotong royong individu dimulai saat jumlah vaksin Covid-19 sudah masif.
Komersialisasi
Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi khawatir terjadi komersialisasi vaksin Covid-19. Akibat kebijakan pemerintah menjual vaksin gotong royong untuk individu melalui PT Kimia Farma.
Awiek mengatakan, secara bisnis Kimia Farma masih bagus karena bisnis kesehatan tengah booming saat pandemi. Hal ini, bisa ditafsirkan banyak pihak menjual vaksin Covid-19 untuk memanfaatkan situasi.
"Kalau Kimia Farma saya kira bisnisnya di tengah pandemi ini masih bagus. Karena bisnis kesehatan di era pandemi ini lagi booming. Masalahnya ini bisa ditafsirkan bagian dari memanfaatkan situasi. Jangan sampai dikesankan ada komersialisasi di bidang kesehatan," tegas Ketua DPP PPP ini.
Ketimpangan
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira mengatakan, kebijakan ini merupakan kebijakan paling tidak adil. Sebab dinilai akan memunculkan ketimpangan akses vaksin.
Kebijakan itu, kata Bhima, pada ujungnya akan menghambat pemulihan ekonomi ke depan. Sebab, kepercayaan berbelanja tidak akan merata. Masyarakat yang memiliki akses dan uang akan lebih kebal dibanding yang menunggu vaksin gratis.
"Pada ujungnya justru menghambat pemulihan ekonomi karena pulihnya kepercayaan untuk berbelanja tidak merata. Kelas menengah atas yang merasa punya uang dan bisa beli vaksin berbayar akan lebih cepat pulih sementara kelas menengah bawah yang harus antri vaksin gratis pemerintah menunggu mendapat giliran," katanya.
Kejar Target Herd Immunity
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. Daeng Mohammad Faqih menilai, vaksinasi Gotong Royong Perorangan merupakan sebuah ikhtiar dari pemerintah untuk memperluas dan mempercepat proses vaksinasi dalam upaya mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Melalui Vaksinasi Gotong Royong dimana yang akan mengakses adalah kalangan yang mampu membayar, sementara untuk program vaksinasi gratis dari pemerintah juga terus dilakukan secara paralel. Sehingga melalui kedua program ini saya yakin proses vaksinasi dapat dilakukan secara lebih luas dan lebih cepat," ujar Daeng dikutip Senin (12/7).
Kemudian, program vaksinasi berbayar juga Memberi kesempatan kepada saudara-saudara kita yang mampu untuk membantu pemerintah yang sudah bekerja keras, berusaha menanggulangi masalah Covid.
Pemerintah akan merasa terbantu dan menjadi lebih ringan, sementara saudara-saudara kita yang mampu juga dapat secara gotong royong mengakses dan mendapatkan lebih cepat layanan vaksinasi Covid agar proses vaksinasi proses vaksinasi berjalan secara lebih luas dan lebih cepat, dan herd immunity dapat dicapai lebih cepat.
"Untuk program prioritas, termasuk kepada para nakes, terutama yang berada di garda depan, semua akan berjalan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Tidak perlu ada kekhawatiran. Begitu juga dengan program vaksinasi gratis dari pemerintah," tegasnya.
Memudahkan Masyarakat
Salah satu masyarakat, Desi Aryanti mengatakan, tak keberatan dengan adanya vaksin berbayar. Alasannya, vaksinasi berbayar tidak perlu antre dan berkerumun dengan yang lain.
"Saya tidak keberatan dengan adanya vaksinasi berbayar ini. Corona ini kan masih tinggi banget kasusnya, agak takut saja bawa orang tua buat vaksin. Kalau berbayar mungkin tidak perlu antre dan berkerumun," katanya kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (12/7).
Desi mempertimbangkan, kondisi orangtua yang sudah memasuki usia lanjut. Selama ini, masih sangat jarang keluar rumah dan melakukan protokol kesehatan secara ketat.
"Orangtua saya sudah berusia lanjut. Lumayan parno diajak keluar rumah. Apalagi bertemu banyak orang. Tahapan vaksin juga bukan sekedar, datang, vaksin, pulang. Tapi ada screening di sana yang harus diikuti," katanya.
Sementara itu warga lainnya, Anida mengatakan, vaksinasi berbayar perlu ada mengingat saat ini banyak kegiatan yang mengharuskan adanya kartu vaksin. Misalnya, untuk bepergian menggunakan pesawat.
"Saya punya pengalaman baru baru ini, orangtua saya di kampung sakit-sakitan. Kita ditelepon untuk segera pulang. Tidak bisa segera pulang, karena kartu vaksin ini. Padahal nunggu yang gratis lama sekali, belum lagi kuotanya cepat habis. Diumumkan jam 12.00, jam 13.00 sudah habis. Jadi dengan itu, perlu ada yang berbayar sebagai pilihan terakhir," katanya.
(mdk/azz)