Menkeu Sri Mulyani: Varian Delta Tahan Laju Pemulihan Ekonomi Semester II-2021
Secara agregat, mobilitas masyarakat mulai meningkat sejak momentum lebaran idulfitri pada April 2021 lalu. Hal ini sejalan dengan proses pemulihan ekonomi yang juga berjalan dalam waktu yang bersamaan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pemulihan ekonomi nasional tertahan akibat adanya peningkatan kasus Covid-19 di semester II-2021. Kondisi ini terjadi setiap kali mobilitas masyarakat mengalami peningkatan, sehingga harus kembali ditahan agar penyebaran virus bisa lebih dikendalikan.
"Setiap kali Covid-nya naik, maka menunjukkan agregat mobilitas masyarakat harus direm dan mobilitas direm ini akan membuat aktivitas ekonomi akan menurun," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (23/8).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Secara agregat, mobilitas masyarakat mulai meningkat sejak momentum lebaran idulfitri pada April 2021 lalu. Hal ini sejalan dengan proses pemulihan ekonomi yang juga berjalan dalam waktu yang bersamaan.
Namun, merebaknya varian delta di Indonesia membuat pemerintah terpaksa kembali melakukan berbagai pembatasan sosial. Sehingga berbagai aktivitas ekonomi yang sudah menunjukkan pemulihan kembali turun.
"Kita melakukan rem dengan PPKM level 4 di beberapa tempat dengan kontribusi ekonomi tinggi dan mobilitas kita turun," kata dia.
Akibatnya nilai belanja masyarakat kembali turun. Diikuti juga dengan indeks belanja masyarakat yang terpantau dari data BCA dan Bank Mandiri yang mengalami penurunan. Maka Sri Mulyani menyimpulkan, permasalahan kesehatan harus lebih dulu ditangani sebelum memasuki babak pemulihan ekonomi nasional.
"Jadi trade of ini sangat berpengaruh, makanya covid ini harus diselesaikan sebelum adanya pembahasan pemulihan ekonomi," kata dia.
Pemulihan Mulai Rata
Secara umum dia menjelaskan pemulihan ekonomi di Indonesia sudah mulai rata dan semakin tinggi pada kuartal II-2021. Kinerja perekonomian nasional mampu kembali tumbuh hingga 7,07 persen (yoy) pada paruh pertama tahun ini.
Arah pemulihan ekonomi sisi permintaan telah terjadi secara merata baik dari sisi konsumsi, investasi, ekspor-impor dan sisi produksi. Peran pemerintah di sepanjang periode juga turut mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi dan perbaikan indikator kesejahteraan masyarakat.
Sayangnya, tren peningkatan kasus Covid-19 akibat varian delta ini berpotensi memberikan tekanan terhadap perekonomian di sisa semester tahun 2021. Maka pemerintah melalui instrumen APBN akan menjamin masyarakat yang terdampak dari pandemi yang masih belum berakhir ini.
"Pemerintah melalui instrumen APBN akan terus melindungi masyarakat yang terdampak oleh eskalasi kasus pandemi," kata dia.
(mdk/idr)