Pesan Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Berkualitas Lewat Pendidikan dan Kesehatan
Lewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia melalui pendidikan dan kesehatan. Menurutnya perbaikan di kedua bidang ini adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan keluar dari perangkap pendapatan menengah.
"Pendidikan seperti apa, baik kontennya, prosesnya, apalagi dengan teknologi sekarang, yang benar-benar bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia? Pelatihan seperti apa? Apakah pelatihan tingkat sarjana? Apakah pelatihan kejuruan?," kata Sri Mulyani dalam acara The Internasional Seminar And Growth Academy ASEAN, Jakarta, Senin (23/9).
Di sisi lain, ia menyoroti pentingnya desentralisasi dan otonomi dalam penyediaan layanan kesehatan. Ia menjelaskan dengan mengalokasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan dan lebih dari 5 persen untuk kesehatan, pemerintah sedang membangun dana abadi yang dapat digunakan untuk mendukung pendidikan bagi generasi muda.
"Dana ini merupakan dana abadi yang sebenarnya diakumulasikan dari 20 persen pendidikan yang diwajibkan oleh konstitusi kita, sehingga kita sekarang mampu menyekolahkan ribuan siswa terbaik dan tercerdas, dan juga tidak memberikan kendala apa pun bagi sektor mana pun yang perlu meningkatkan pendidikan mereka, baik itu di bidang kesehatan, spesialis, dalam hal ini dokter," jelasnya.
Wanita yang akrab dipanggil Ani juga menekankan perlunya investasi lebih dalam bidang kesehatan, termasuk pembangunan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan yang mampu meningkatkan deteksi dini dan gaya hidup sehat.
Regulasi yang Mendukung Investasi
Dalam konteks ini, Sri Mulyani mengingatkan pentingnya regulasi dan kebijakan yang mendukung investasi di sektor pendidikan dan kesehatan. Ia berpendapat bahwa pengaturan kelembagaan yang baik antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal.
"Sektor kesehatan, kami juga mengalokasikannya. Kita sekarang sedang membangun banyak rumah sakit dan juga penyedia layanan kesehatan, sehingga kita akan mampu meningkatkan deteksi dini dan juga meningkatkan gaya hidup," tuturnya.
Menurutnya, Indonesia perlu belajar dari negara-negara lain yang telah berhasil, seperti Korea Selatan, yang telah mengirimkan ratusan ribu tenaga kerja untuk pelatihan lebih lanjut.
Melalui langkah-langkah ini, Sri Mulyani optimis bahwa Indonesia akan mampu mengatasi tantangan dan meningkatkan kualitas SDM, sehingga dapat bersaing di tingkat global dan mencapai status negara berpendapatan tinggi.
"Jadi ini juga merupakan aspek lain yang perlu dibahas terkait dengan apa yang kami sebut sebagai fondasi untuk meningkatkan dampak pembangunan agar kita dapat keluar dari perangkap pendapatan menengah," tandasnya.