Menko Airlangga Catat Realisasi Dana PEN Capai 50,7 Persen dari Total Rp744 Triliun
Penyerapan dana PEN terbesar terjadi pada sektor perlindungan sosial dari yang semula di akhir kuartal II-2021 hanya Rp66,43 triliun menjadi Rp108,16 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat realisasi penggunaan dana pemulihan ekonomi nasional sudah mencapai 50,7 persen dari anggaran Rp744,77 triliun.
"Realisasi PEN mencapai 50,7 persen dari pagu Rp744,77 triliun atau sekitar Rp377,5 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (13/9).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Penyerapan dana PEN terbesar terjadi pada sektor perlindungan sosial dari yang semula di akhir kuartal II-2021 hanya Rp66,43 triliun menjadi Rp108,16 triliun. Disusul sektor kesehatan dalam periode yang sama sebesar Rp47,71 triliun menjadi Rp93,45 triliun. Penyerapan sektor prioritas pada kuartal II-2021 sebesar Rp41,83 triliun, kini menjadi Rp58,04 triliun.
Penyerapan untuk dukungan UMKM, Koperasi dan Korporasi meningkat menjadi Rp59,93 triliun dari semula di akhir kuartal II-2021 sebesar Rp51,27 triliun. Sedangkan penyerapan dari sektor insentif usaha pada periode yang sama menjadi Rp5,92 triliun dari sebelumnya Rp45,7 triliun.
Realisasi bantuan subsidi upah sebesar Rp 8,8 triliun dilaporkan telah selesai dicairkan. Bantuan tersebut telah diterima kepada 3,4 juta pekerja dengan masing-masing bantuan sebesar Rp1 juta.
"Bantuan subsidi upah DIPA BSU ini Rp8,8 triliun dan setelah diselesaikan dicairkan 3,4 juta pekerja yang masing-masing mendapatkan Rp1 juta," kata dia.
Kemudian realisasi Banpres Usaha Mikro sebesar Rp15,25 triliun juga telah dicairkan untuk 12,1 pelaku usaha. Artinya sudah mencapai 99,3 persen dari target pemerintah.
Sementara itu, program Bantuan Langsung Tunai (BLT) PKL-Warung yang didistribusikan lewat TNI dan Polri telah mulai disalurkan. Uji Coba program ini telah dilakukan di Kota Medan dengan nilai Rp1,2 juta.
"Bantuan ini diberikan kepada PKL-Warung bukan penerima Banpres Produktif di lokasi yang menerapkan PPKM level 3 dan 4 berdasarkan instruksi mendagri," kata dia.
Realisasi Program Kartu Prakerja
Sementara itu, realisasi dana PEN untuk insentif program Kartu Prakerja di tahun 2021 gelombang ke 18 mencapai Rp6,82 triliun. Program ini telah dinikmati 3,04 juta peserta.
"Tahun 2021 batch 12-19 penerimanya 4,3 juta dan dengan peserta pelatihan 3,2 juta, dapat yang mendapatkan insentif 3.040.724 dengan insentif Rp6,82 triliun," kata dia.
Sementara itu pada batch 19 sudah ada 3,9 juta pendaftar dengan peserta eligible 2,4 juta. Namun hanya ada 800 ribu yang akan diterima.
(mdk/idr)