Menko Airlangga Sebut Penyaluran KUR per 2 Agustus Capai Rp148,08 T
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 148,08 triliun hingga 2 Agustus 2021 lalu. Dengan realisasi tersebut, KUR tahun 2021 telah diberikan kepada 3,99 juta debitur.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat, realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 148,08 triliun hingga 2 Agustus 2021 lalu. Dengan realisasi tersebut, KUR tahun 2021 telah diberikan kepada 3,99 juta debitur.
"Atau sebesar 51,96 persen dari penerima KUR baru di 2021," tuturnya dalam webinar bertajuk OJK Dorong Perbankan Selamatkan UMKM dan Sektor Informal, Kamis (9/9)..
-
Siapa yang mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Bagaimana BRI membantu pelaku usaha UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dia bilang, tingginya penyaluran KUR ini menjadi salah satu indikator utama pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2021 sebesar 7,07 persen secara year on year (yoy).
Selain KUR, konsumsi masyarakat juga menjadi faktor penting pendorong pertumbuhan ekonomi positif di kuartal II-2021 lalu. "Untuk konsumsi masyarakat itu tumbuh di level 5,93 persen," tekannya.
Kemudian, ada investasi yang juga tumbuh positif sebesar 7,54 persen di periode yang sama. Begitupun, dengan sektor ekspor yang tumbuh tinggi mencapai 31,78 persen menjadi faktor pendorong lainnya atas pertumbuhan ekonomi di kuartal II tahun ini.
"Dan ada konsumsi pemerintah sebesar 8,06 persen seiring dengan meningkatnya realisasi program PEN," tukasnya.
Pemerintah Siapkan Rp 744,75 T Antisipasi Perlambatan Ekonomi Tahun ini
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan, pemerintah Jokowi telah mempunyai strategi untuk mengantisipasi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional. Setelah meningkatnya kasus harian Covid-19 beberapa waktu lalu akibat varian Delta yang mudah menular.
"Bapak-ibu yang kami hormati, dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah telah merespon risiko perlambatan laju pemulihan ekonomi," tuturnya dalam webinar bertajuk OJK Dorong Perbankan Selamatkan UMKM dan Sektor Informal, Kamis (9/9).
Adapun strateginya, ialah dengan menambah anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) tahun ini menjadi Rp744,75 triliun. Menurutnya, peningkatan anggaran utamanya diperuntukkan untuk bidang kesehatan dan perlindungan sosial.
"Anggaran ini akan mengoptimalkan program kesehatan dan perlindungan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat," bebernya.
Salah satu bentuk implementasinya, yakni meningkatkan porsi bantuan presiden atau Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) terhadap pelaku UMKM. Selain itu, pemerintah juga meningkatkan anggaran untuk bantuan PKL.
"Ini untuk memberi dukungan bagi usaha informal guna memulihkan perekonomian saat pemberlakuan PPKM," tandasnya.
(mdk/bim)