Menko Darmin: Ekonomi kita cukup resisten terhadap gejolak global
Menko Darmin mengungkapkan, meski pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 mengalami penurunan, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia menunjukan perbaikan di mata global. Sebab menurutnya di tengah ketidakpastian global pertumbuhan ekonomi di atas lima persen masih dalam kondisi baik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 sebesar 5,17 persen. Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2018 sebesar 5,27 persen.
Menteri koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, meski pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 mengalami penurunan, namun secara keseluruhan perekonomian Indonesia menunjukan perbaikan di mata global. Sebab menurutnya di tengah ketidakpastian global pertumbuhan ekonomi di atas lima persen masih dalam kondisi baik.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
"Walaupun lebih rendah dari kuartal II secara keseluruhan ekonomi kita cukup resisten terhadap gejolak ekonomi global," kata Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Senin (5/11) malam.
Menko Darmin menyatakan, meskipun ada pengaruh terhadap ekspor dan impor, namun konsumsi rumah tangga dan investasi masih-masing tumbuh positif yakni 5,01 persen dan 6,9 persen.
"Itu cukup baik menghadapi gejolak yang sedang berakumulasi dari normalisasi kebijakan moneter di negara maju kemudian perang dagang kemudian harga minyak yang meningkat. Jadi, saya kira pada akhirnya market mengapresiasi itu," katanya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu mengakui, di tengah gejolak perekonomian global memang sulit memacu laju ekspor. Bahkan menurutnya hampir tidak ada negara yang membaik ekspornya maupun pertumbuhan industrinya di tengah perang dagang.
"Itu sebabnya walaupun belum signifikan tetapi rupiah menguat dalam beberapa hari ini. Artinya, di bawah Rp 15.000 itu karena intinya ada konsumsi rumah tangga dan investasi, sukur ada ekspor. Susah mengharapakan ekspor di situasi perang dagang," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, harga komoditas non migas yang mengalami penurunan.
"Harga komoditas nonmigas mengalami penurunan. Migasnya naik, nonmigas menurun. Misal terjadi penurunan untuk beberapa komoditas pertanian seperti daging sapi, minyak sawit, kopi, teh menurun baik qtq atau yoy," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/11).
Suhariyanto menjelaskan, selain penurunan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi kuartal III juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang menunjukkan perlambatan kecuali Amerika Serikat (AS). Beberapa di antaranya Eropa, Tiongkok, Singapura, Korea Selatan dan negara berkembang lainnya.
Baca juga:
BPS: Penurunan peringkat kemudahan berusaha RI tak pengaruhi pertumbuhan ekonomi
BPS: Pelaku bisnis sedikit pesimis di kuartal III-2018
Kuartal III-2018, pertumbuhan ekonomi NTB masih lesu
BPS catat konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen di kuartal III-2018
Ini alasan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 turun