Menko Luhut: 75 Persen Permintaan Energi Global Berasal dari Negara G20
Menko Luhut menyampaikan, isu prioritas ini juga diperkuat berdasarkan hasil COP-26 Glasgow (Konferensi iklim Perserikatan Bangsa Bangsa 2021), yaitu komitmen global untuk menjaga kenaikan suhu global tidak lebih 1,5 derajat celsius.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, salah satu isu prioritas pada Presidensi KTT G20 Indonesia adalah mendorong pencapaian karbon netral dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim. Hal ini berkaca dari fakta bahwa negara-negara anggota G20 menyumbang sekitar 75 persen dari permintaan energi global.
"Maka negara-negara G20 memegang tanggung jawab besar dan peran strategis dalam mendorong pemanfaatan energi bersih," kata Menko Luhut dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (1/9).
-
Kapan Hari Fiksi Iklim Internasional diperingati? Even, ditetapkan peringatan khusus, yaitu Hari Fiksi Iklim Internasional setiap 20 April.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana cara Jokowi mengatasi perubahan iklim? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa itu Hari Fiksi Iklim Internasional? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih lanjut tentang sejarahnya. Berikut kami merangkum informasinya, bisa Anda simak.
-
Bagaimana hujan panas terjadi? Konon hujan panas terjadi saat air hujan menyentuh tanah atau benda-benda panas di permukaan bumi, sehingga menyebabkan air tersebut menguap sebelum mencapai tanah, dan akhirnya terasa sebagai hujan yang hangat atau bahkan panas.
-
Bagaimana Indonesia mendorong pemerintah agar mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
Menko Luhut menyampaikan, isu prioritas ini juga diperkuat berdasarkan hasil COP-26 Glasgow (Konferensi iklim Perserikatan Bangsa Bangsa 2021), yaitu komitmen global untuk menjaga kenaikan suhu global tidak lebih 1,5 derajat celsius.
Guna mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan aksi perubahan iklim yang ambisius salah satunya ialah upaya Energi Transisi untuk mencapai target Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat.
"Pemerintah terus melakukan percepatan untuk mengembangkan transisi dari bahan bakar fosil menuju penggunaan energi bersih. Telah disusun strategi dan peta jalan energi transisi tersebut yang cukup ambisius yang tentunya tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah," bebernya.
Apresiasi Langkah Industri
Menko Luhut mengapresiasi langkah yang dilakukan para pelaku industri secara aktif mulai bertransisi menggunakan energi terbarukan pada operasional pabriknya, seperti Danone-AQUA. Hal ini menunjukkan komitmen dari perusahaan untuk berinovasi dalam upaya menjalankan roda bisnis yang berkelanjutan.
Saat ini, PLTS di pabrik Aqua di Mambal adalah PLTS Atap terbesar yang diinisiasi oleh industri di Bali dengan kapasitas sistem sebesar 704 kWp dan dapat mengurangi emisi sebesar 882 Ton CO2 per tahun.
"Kita juga perlu mengapreasiasi komitmen Danone-AQUA atas upayanya menjadi perusahaan yang eco-friendly. Salah satunya lewat inisiatif pengelolaan kemasan plastik melalui pendekatan ekonomi sirkular dengan mendorong lebih banyak penggunaan material plastik daur ulang, serta mendukung pengelolaan sampah plastik yang lebih terpadu seperti yang dilakukan di TPST Samtaku Jimbaran, Kabupaten Badung," ujarnya.
Selain itu, Luhut juga mendorong Gubernur Bali dan para pejabat negara untuk dapat mencontoh model kolaborasi antara swasta dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan ekonomi sirkular.
"Plastik merupakan material sampah yang banyak ditemukan di alam, termasuk di sungai dan laut yang tidak akan hilang dalam waktu ratusan tahun. Polusi sampah plastik telah menjadi isu global mengingat skala sebaran dan dampaknya yang sangat merugikan," tutupnya.
(mdk/idr)