Menko Luhut Bongkar Kunci Indonesia Bisa Bertahan dari Pandemi Covid-19
Setiap desa, per tahunnya menerima sekitar USD 1 miliar. Dengan uang tersebut, perputaran ekonomi di Indonesia terus bergerak secara merata. Hal itulah yang kemudian menurut Luhut menjadi faktor besar terhadap resiliensi ekonomi Indonesia saat seluruh negara terhantam pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang terjadi pada 2022 meluluhlantakkan ekonomi negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Hanya saja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menilai Dana Desa memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan ekonomi nasional, terutama saat pandemi Covid-19.
"Saya waktu selesai Covid-19 bertanya kenapa sih ekonomi kita hebat? ternyata village fund yang kita bikin hampir Rp500 triliun selama 7 tahun itu berdampak kepada 74.000 desa itu membuat ekonomi resilience," ujar Luhut saat menyampaikan sambutan dalam Indonesian Fintech Summit yang ke-4 di Bali, Kamis (10/11).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Setiap desa, per tahunnya menerima sekitar USD 1 miliar. Dengan uang tersebut, perputaran ekonomi di Indonesia terus bergerak secara merata. Hal itulah yang kemudian menurut Luhut menjadi faktor besar terhadap resiliensi ekonomi Indonesia saat seluruh negara terhantam pandemi Covid-19.
Di tengah peran besar Dana Desa terhadap ketahanan ekonomi Indonesia, Luhut kemudian melontarkan sindiran terhadap sejumlah ekonom yang mengkritik keras terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
"Jadi Dana Desa itu berpengaruh luar biasa, banyak yang tidak tahu pengamat-pengamat ekonomi itu tidak paham," ucapnya.
Dia pun berharap terhadap seluruh Fintech resmi yang telah terdaftar di Indonesia memberi perhatian khusus terhadap desa-desa dalam mengelola Dana Desa.
Taget Pendapatan per Kapita
Di kesempatan yang sama ia juga menargetkan, pendapatan Indonesia mencapai USD10.000 per kapita di tahun 2030. Bahkan, menurutnya angka tersebut masih dapat berpotensi tumbuh lebih besar.
"Kita mimpi di tahun 2030 income nanti USD10.000 per kapita dan menurut saya angka itu bisa lebih, nanti saya akan jelaskan kenapa itu bisa lebih." ucap Luhut.
Saat menyampaikan sambutannya, Luhut juga menampilkan materi pemaparan yang menunjukan pendapatan Indonesia per kapita.
Dalam pemaparannya menunjukan pendapatan Indonesia per kapita saat ini masih berada di USD 4.225, sementara nilai produk domestik bruto (PDB) Indonesia USD 1,3 triliun. Ungkapan optimisme kembali disampaikan Luhut, saat menargetkan PDB Indonesia pada 2030 mencapai USD 3,5 triliun.
Namun, untuk mencapai target tersebut syarat yang perlu dipenuhi adalah konsistensi pembangunan.
"Saya percaya 2030 GDP kita bisa USD3,5 triliun atau lebih dari itu, kalau konsistensi pembangunan kita itu bisa tetap 5,3 atau 5,7 persen," ucapnya.
(mdk/idr)