Menko Rizal: Pemda teriak perlu listrik tapi malas bebaskan lahan
"Dalam banyak kasus pemda diam saja. Pasif saja."
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan salah satu hambatan terealisasinya program 35.000 megawatt (MW) adalah pembebasan lahan di sejumlah daerah. Dia meminta agar pemerintah daerah (pemda) membantu membebaskan lahan agar program tersebut bisa tercapai.
"Dalam banyak kasus pemda diam saja. Pasif saja. Padahal pemda selalu teriak kita perlu listrik dan kota kurang listrik namun pemda tidak berbuat sesuatu untuk sediakan tanah," kata Menko Rizal di gedung Badan Pengawas Keuangan (BPK), Jakarta, Selasa (31/5).
Dia menambahkan, dalam kajiannya, hambatan lain proyek ini ialah ketidakseriusan investor dalam merealisasikan pembangunan. "Memang kita kurang ketat dalam seleksi investor itu. Pembebasan lahan, kan sudah dibuat sederhana begitu pembayaran mereka tidak ada, mereka minta negara beli dulu," tuturnya.
"Nah sekarang presiden sudah putuskan ya sudah negara yang bebaskan dulu. Namun kita minta pemda untuk percepat proses ini," imbuhnya.
Pemerintah, lanjutnya, juga telah memangkas perizinan dalam pembebasan lahan. Di mana sebelumnya penyediaan tanah harus melewati 9 tahap perizinan selama 2 tahun, saat ini, dipangkas menjadi 4 tahap selama 9-10 bulan.
Baca juga:
Proyek 35 ribu MW, Rizal Ramli minta PLN tak pilih kontraktor China
Proyek 35 ribu MW, Rizal Ramli sebut masih 'asal bos senang'
PLN hapus proyek kabel bawah laut di proyek 35.000 MW
Penjelasan Menteri ESDM soal hilangnya proyek HVDC dari RUPTL PLN
Wapres JK pasang badan bela keterlambatan PLN serahkan RUPTL
Siemens berminat terlibat di proyek listrik 35 ribu MW
Proyek 35 ribu MW lamban, Menteri ESDM salahkan PLN
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Kapan Pertamina mulai mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik? Dalam mempercepat transisi energi, Pertamina juga telah mengoperasikan infrastruktur hilir kendaraan listrik berupa stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) atau battery swapping station (BSS) yang terletak di 25 lokasi di Jabodetabek.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Siapa yang membangun jaringan listrik di Yogyakarta? ANIEM mulai membangun jaringan listrik di Kota Yogyakarta pada tahun 1914, tepatnya di kawasan hunian orang Eropa di Kotabaru.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).