Menko Sofyan protes perbankan terlalu banyak buat ATM
Semakin banyak ATM, menurut Sofyan, makin membuat operasional bank tak efisien.
Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, menyentil borosnya operasional perbankan Indonesia. Salah satu contohnya adalah jumlah Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang terlalu banyak.
Pengalaman Sofyan, di Swiss sangat jarang ditemukan ATM. Hal ini mampu menekan biaya operasional perbankan sehingga laba bisa meningkat tajam.
"Saya punya pengalaman saat datang ke Swiss. Saya bingung di sini tidak ada ATM. Akhirnya saya stir mobil sendiri untuk cari ATM. Swiss Bank pun tidak ada ATM. Saya datang ke Jenewa tidak ada ATM. Akhirnya saya menemukan ATM hanya ada di kantor pos," ucap Sofyan di Jakarta, Jumat (16/1).
Banyaknya jumlah ATM, menurutnya, menjadi kendala perbankan Indonesia untuk berkembang pesat. "Perbankan kita masih tidak efisien. ATM kita di mana-mana. Siapa yang bayar, itu kan melalui deposito masyarakat dan biaya perbankan lain. Kalau investasi yang terlalu besar itu dikurangi maka bank akan efisien," tegasnya.
Ke depannya, Sofyan berencana akan membentuk bank besar di Indonesia. Sebagai langkah dari penguatan bank nasional untuk memberikan efek positif yang lebih besar untuk masyarakat.
"Bank pemerintah akan jadi big bank dalam waktu dekat. Kalau bank kita efisien, banyak untungnya. Nasabah tidak banyak dirugikan. Kredit bisa disalurkan lebih banyak," tutupnya.
Baca juga:
JK analogikan sistem keuangan seperti peredaran darah
Menko Sofyan minta bantuan perbankan salurkan dana bantuan sosial
Tak ambil dividen BUMN bank, pemerintah ingin kurangi utang asing
Pemerintah suntik modal 4 bank BUMN hingga 2016
Ini strategi OJK sambut pasar bebas ASEAN
OJK sesumbar sektor keuangan mampu wujudkan pemerataan pembangunan
-
Siapa yang dikabarkan sebagai calon Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Siapa yang memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang membahas gerakan menanam? Hal itu ditegaskan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Tomsi Tohir saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah.