Menkop Teten Kembali Aktifkan Koperasi Kopi untuk Tembus Pasar Ekspor
Teten menyebut, salah satu produk kopi yaitu dari koperasi Klasik Beans merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan sudah menembus pasar mancanegara. Dia meyakini, dengan tingkat konsumsi kopi dalam negeri yang terus meningkat, produk kopi nasional juga bisa diserap pasar dalam negeri.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan bahwa sektor pertanian dan perkebunan sudah bisa direlaksasi untuk diaktifkan kembali kegiatan usahanya di tengah pandemi Covid-19.
"Saya ingin melihat langsung dan memastikan reaktivasi kegiatan usaha KUKM bisa berjalan", kata Teten dalam keterangannya, Minggu (21/6).
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana KKP mendorong kemitraan usaha pemindangan? Menurutnya, pertemuan para supplier (pemasok), distributor, dan pengolah pindang diharapkan dapat memberikan pemahaman bersama terkait gambaran makro industri pemindangan. Sebagai bentuk komitmen, Ditjen PDS mengkolaborasikan mereka dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara pelaku usaha perikanan besar (supplier) dengan distributor pemindang, kemudian kesepakatan antara distributor pemindang dengan kelompok pengolah pindang, yang kesemuanya merupakan para pelaku usaha dalam rantai pasok usaha pemindangan.
-
Di mana Kemenkumham menyelenggarakan Temu Bisnis Tahap VI? Menkumham Disambut Antuasiasme Exhibitor Pameran Temu Bisnis Tahap VI dan ICEF Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengunjungi Temu Bisnis Tahap VI dan Indonesia Catalog Expo Forum (ICEF) di Jakarta, Kamis (3/8).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Kenapa Kemendikbud mendorong kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi? Kolaborasi antara industri dengan perguruan tinggi diharapkan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikristek) melalui Kedaireka terus mendorong kolaborasi inovasi melalui kemitraan strategis antara dunia industri dengan perguruan tinggi.
Teten menyebut, salah satu produk kopi yaitu dari koperasi Klasik Beans merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dan sudah menembus pasar mancanegara. Dia meyakini, dengan tingkat konsumsi kopi dalam negeri yang terus meningkat, produk kopi nasional juga bisa diserap pasar dalam negeri.
Artinya, dengan pasar yang amat luas dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, pendapatan nasional dari produk kopi tidak perlu lagi bergantung pada ekspor.
"Meski ekspor kopi tetap akan menjadi bagian penting, karena kopi akan terus menjadi komoditi unggulan Indonesia," ujarnya.
Namun, Teten berharap protokol kesehatan tetap dijalankan dengan disiplin. Dunia usaha kembali dijalankan dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Klasik Beans Deni Glen menjelaskan, koperasi yang berdiri pada 2011 sudah memiliki binaan sekitar 3000 petani kopi yang tergabung dalam Paguyuban Tani Sunda Hejo.
"Hasil panen kopi petani dibeli koperasi untuk diolah menjadi biji kopi mentah atau green beans," kata Glen.
Glen menambahkan bahwa Koperasi Klasik Beans memiliki banyak shelter kopi di Jawa Barat. Di antaranya, di Garut (ada tiga), Ciwidey (ada dua), Gunung Puntang, Pangalengan, Ujungberung, Bandung Utara, dan Cianjur. Sedangkan di luar Jabar, shelter Klasik Beans ada di Kintamani (Bali), Flores, Enrekang (Sulsel), Lintong (Medan, Sumut), dan Takengon (Aceh).
"Sebelum pandemi Covid-19, kami memiliki kapasitas produksi sebanyak 5-8 ton green beans perbulan, khusus untuk pasar nasional. Untuk yang pasar ekspor, per musim kita menghasilkan 60 ton, dimana dalam setahun ada satu kali musim," ujar Glen.
Pasar Ekspor
Selanjutnya Glen juga menyampaikan, brand produk Kopi Sunda Hejo, Klasik Beans mampu menembus pasar ekspor ke negara-negara seperti Prancis, Jepang, Australia, Swiss, dan sebagainya. Produk kopinya juga salah satu yang dibeli Starbucks.
Bahkan, pihaknya memiliki hari istimewa yang dinamakan Hari Petani. Di hari itu, seluruh petani binaan Klasik Beans mendapatkan premi dari koperasi. Menurutnya, uang yang pihaknya sisihkan dari setiap kilogram kopi yang mereka jual ke koperasi, semacam produk tabungan yang akan dibagikan kembali ke petani sesuai kilogram kopi yang sudah dijualnya.
Hanya saja, Glen mengakui bahwa selama pandemi Covid-19 berdampak besar pada usaha kopinya. Banyak kedai kopi yang tutup, termasuk yang untuk pasar dunia. Penghasilannya drop hingga 95 persen.
Meski begitu, Klasik Beans tetap komitmen membeli hasil panen kopi dari para petani. Dengan sulitnya kopi terserap pasar, maka Klasik Beans pun mau tidak mau harus menambah gudang.
"Kita semua berharap pandemi Covid-19 segera berlalu, agar pasar kopi nasional dan dunia kembali bergairah", pungkas Glen.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)