Harga Kopi Cetak Rekor Tertinggi, Nongkrong di Cafe Makin Mahal
Perusahaan-perusahaan kopi besar mulai mempertimbangkan untuk menaikkan harga akibat tekanan dari biaya produksi yang meningkat.
Harga kopi di pasar global telah mencapai level tertinggi, yang berpotensi menyebabkan lonjakan harga minuman kesukaan banyak orang di seluruh dunia.
Pada hari Selasa, biji kopi Arabika, jenis kopi yang paling banyak diproduksi, tercatat mencapai harga USD 3,44 per pon setelah mengalami kenaikan lebih dari 80 persen sepanjang tahun ini.
Sementara itu, biji kopi Robusta juga mencatat harga tertinggi pada bulan September lalu, seperti yang dilaporkan oleh CNBC pada Kamis (12/12).
Dua negara penghasil kopi terbesar di dunia, Brasil dan Vietnam, sedang menghadapi cuaca ekstrem yang berdampak pada hasil panen.
Brasil mengalami kekeringan parah selama bulan Agustus dan September, yang merupakan yang terburuk dalam 70 tahun terakhir, diikuti dengan hujan lebat pada bulan Oktober, yang menimbulkan kekhawatiran akan kegagalan panen. Vietnam juga mengalami kondisi yang serupa, yang berdampak pada produksi biji Robusta.
Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, Ole Hansen, menyatakan, kekhawatiran atas panen tahun 2025 di Brasil menjadi pendorong utama.
Perusahaan-perusahaan kopi besar mulai mempertimbangkan untuk menaikkan harga akibat tekanan dari biaya produksi yang meningkat.
Kepala Merek Kopi Nestlé, David Rennie, menyatakan bahwa industri ini sedang mengalami masa sulit dan perusahaannya harus menyesuaikan harga serta ukuran kemasan.
Selain itu, perusahaan kopi asal Italia, Lavazza, juga mengungkapkan kesulitan dalam mempertahankan harga yang lama.
"Kami terpaksa menyesuaikan harga, meskipun kualitas tetap menjadi prioritas utama kami," ujar perwakilan Lavazza.
Tingkat Konsumsi Kopi
Meskipun ada tekanan pada pasokan, permintaan kopi tetap menunjukkan peningkatan yang signifikan, terutama di negara-negara berkembang seperti China.
Di negara tersebut, konsumsi kopi telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Menurut analis dari S&P Global Commodity Insights, Fernanda Okada, tren kenaikan harga kopi diperkirakan akan berlanjut.
"Permintaan tetap tinggi sementara persediaan berada di level rendah," jelasnya.
Bagi para penggemar kopi, perubahan ini dapat mengakibatkan kenaikan harga di kedai kopi maupun supermarket, terutama menjelang awal tahun 2025.
Estimasi Pangsa Pasar Kedai Kopi di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, sehingga memiliki potensi yang sangat besar dalam industri kopi.
Diperkirakan, nilai pasar kedai kopi di Indonesia mencapai USD 2,1 miliar, dengan pertumbuhan tahunan yang diproyeksikan sekitar 10 persen dalam beberapa tahun mendatang.
Dengan statusnya sebagai salah satu produsen utama kopi global dan pertumbuhan konsumsi yang menjanjikan, industri kopi di Indonesia memang menunjukkan potensi yang signifikan.