Menkop Teten Sebut 10,25 Juta UMKM Telah Bergabung ke Platform Digital
Dengan begitu, Teten mencatat ada 10,25 juta pelaku usaha yang tergabung dalam platform digital. Hal ini tak lepas dari program yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM beserta sejumlah Kementerian lainnya yakni 'Bangga BUatan Indonesia'.
Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beralih ke platform digital terus bertambah. Total pelaku usaha atau UMKM yang telah memanfaatkan platform digital mencapai 16 persen, meningkat dibandingkan jumlahnya pada awal tahun sekitar 13 persen.
"Dari offline ke digital tahun ini sudah nambah 2 juta UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital. Di awal tahun baru 13 persen, sekarang sudah ada 16 persen," kata Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dalam Konferensi Pers Kampanye #ParaWajahIndonesia secara virtual, Jumat (13/11).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
Dengan begitu, Teten mencatat ada 10,25 juta pelaku usaha yang tergabung dalam platform digital. Hal ini tak lepas dari program yang digagas Kementerian Koperasi dan UKM beserta sejumlah Kementerian lainnya yakni 'Bangga BUatan Indonesia'.
"Kami bikin kampanye bersama-sama Kementerian lain untuk belanja buatan dalam negeri, buatan Indonesia. Kalau masih beli produk luar negeri nggak keren. Keren kita menggunakan hasil karya sendiri," kata Teten.
Dalam mendukung transformasi digital, pemerintah berupaya mengoptimalkan peran agregator dan enabler dalam proses bisnis UMKM. Selain itu, Teten tengah mengupayakan sinergitas UMKM dengan perusahaan besar dalam satu ekosistem lewat kemitraan.
"Konsep kami dalam pengembangan kemitraan di antaranya kecil dan yang besar. Yang kecil itu bisa menjadi bagian dari rantai pasok industri besar."
Hal ini merujuk pada sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan dan China yang mengintegrasikan UMKM dengan sistem produksi nasionalnya masing-masing. "Mereka sekarang sudah menjadi rantai pasok global. Dengan begitu kita bisa dorong ekspornya," kata Teten.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
Dukung Kampanye #ParaWajahIndonesia
Lain hal, Menkop Teten mengapresiasi langkah PT Paragon Technology and Innovation yang menggaungkan kampanye #ParaWajahIndonesia.
Lewat kampanye itu, Paragon mengajak masyarakat untuk turut menjadi pahlawan ekonomi, utamanya di kala pandemi covid-19 untuk membantu perputaran ekonomi dalam negeri.
Hal ini sejalan dengan apa yang tengah digaungkan oleh pemerintah yakni Bangga Buatan Produk Indonesia. Dengan adanya kampanye Paragon ini dapat membantu pemerintah juga untuk meningkatkan perekonomian melalui UMKM.
"Saya sangat apresiasi setinggi-tingginya pada Paragon atas peluncuran kampanye ini. Tema ini keren sekali, apalagi saat ini kan kita sedang menghadapi pandemi, banyak UMKM yang mengalami penurunan omzet. Banyak yang terganggu keuangannya," kata Teten dalam Konferensi Pers Kampanye #ParaWajahIndonesia secara virtual.
Untuk itu, Teten menilai bahwa UMKM perlu untuk segera dipulihkan. Dalam kesempatan yang sama, CEO Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat menjelaskan program kampanye ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi tanah air agar lebih percaya diri dan kembali bangkit.
"Mengajak masyarakat untuk membeli produk UKM. Tidak sekadar itu, tapi benar-benar berkolaborasi. Mendampingi UKM untuk berkembang semaksimal mungkin," kata dia.