MenPAN-RB: Jaga integritas saat rekrutmen CPNS
Oknum semakin bertambah seiring pemerintah membuka formasi untuk rekrutmen calon hakim.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur mengakui, upaya membangun sistem perbaikan kualitas birokrasi, khususnya pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak selalu berjalan mulus. Godaan dari oknum yang minta agar anaknya bisa lulus menjadi PNS tidak jarang datang menghampiri.
Asman mengatakan, oknum semakin bertambah seiring pemerintah membuka formasi untuk rekrutmen calon hakim. Padahal presiden sudah wanti-wanti agar pelaksanaannya diawasi secara ketat agar kualitas hakimnya bagus. Begitu pun dengan rekrutmen CPNS dari jalur sekolah kedinasan baru-baru ini.
"Banyak yang minta ke saya agar anaknya masuk menjadi CPNS. Namun saya jawab dengan tegas, kalau saya tidak bisa bantu. Mau dimarahi tidak apa-apa, karena ini konsekuensi dari sistem yang dibangun," tegas Asman di Jakarta, Selasa (20/06).
Asman juga menegaskan, akan tetap konsisten melakukan perbaikan kualitas ASN, meskipun diakuinya bukan hal mudah. Namun dirinya mengaku optimis bila perbaikan kualitas SDM dapat terwujud dengan dukungan dari semua pihak.
"Kita butuh support dari seluruh instansi pemerintah, seperti BPKP, BKN, KASN, ANRI, dan lain-lain. Semangat memperbaiki yang tidak boleh berhenti hanya sampai sini," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, dia menekankan kepada pimpinan dan jajaran aparatur sipil negara di KemenPAN-RB untuk tetap menjaga integritas. Terlebih pemerintahannya selalu berada di garda terdepan dalam proses rekrutmen CPNS.
"Jangan sampai saudara-saudara tergoda dengan iming-iming yang ditawarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,” tegas Asman memberikan warning kepada jajarannya.
Rekrutmen CPNS, dikatakan Asman, merupakan gerbang terdepan dalam perbaikan kualitas ASN. Dia mencontohkan, saat ini tidak ada lagi praktik titip menitip untuk masuk sekolah ikatan dinas.
"Dulu hanya orang-orang tertentu yang memiliki backup yang dapat masuk. Tapi sekarang, semua punya peluang yang sama untuk masuk ke sekolah yang mereka inginkan," ujarnya.