Menperin Agus: Mitsubishi Komitmen Kembangkan Kendaraan Listrik di RI
Menteri Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu dengan pimpinan perusahaan Mitsubishi di Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Agus mengatakan Mitsubishi berencana akan akan ikut mengembangkan produk kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.
Menteri Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu dengan pimpinan perusahaan Mitsubishi di Jepang. Dalam pertemuan tersebut, Agus mengatakan Mitsubishi berencana akan akan ikut mengembangkan produk kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.
"Mitsubishi ini memang memberikan akan komitmen kembangkan hybrid, ini pilihan bisnis mereka," kata Agus Gumiwang di Jepang, Rabu (10/3).
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Mengapa Ibnu Sutowo dan Sjarnoebi melobi Mitsubishi untuk membangun fasilitas perakitan dan produksi di Indonesia? Duet Sahabat Setelah menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Mitsubishi di Indonesia, Ibnu dan Sjarnoebi melobi merek otomotif Jepang ini membangun fasilitas perakitan dan produksi di Tanah Air. Dalih mereka: nasionalisme.
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa saja jenis motor listrik yang dibuat di Indonesia? Berikut adalah daftar motor listrik asli buatan Indonesia 1. Elvindo Elvindo, atau dikenal sebagai Electric Vehicle Indonesia, berbasis di Cikupa, Tangerang, Banten. Varian produknya termasuk Rama, Shinta, dan Arjuna, yang masing-masing memiliki desain unik dan dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam. 2. Selis Selis menawarkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk motor listrik seperti Go-Plus, E-Max, Neo Scootic, New Balis, Bromo-Solar Energy, dan Agats. Motor listrik Selis dilengkapi dengan baterai berkualitas tinggi yang memungkinkan jarak tempuh hingga 50 km dengan satu baterai dan bisa dua kali lipat dengan dua baterai. 3. Viar Viar N1 adalah salah satu motor listrik yang menjadi pilihan menarik dengan desain retro dan lampu depan berbentuk kotak. Dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 60 V 23 Ah, motor ini dapat melaju hingga 55 km dengan kecepatan maksimum mencapai 60 km/jam. Produsen motor Rakata memiliki pabrik perakitan di Tangerang, Banten, serta kantor pusat di Jakarta Selatan. 4. Rakata Motor sport Rakata dapat mencapai kecepatan maksimal 85 km/jam berkat dinamo penggerak berkapasitas 2.000 watt dan mampu menaklukkan tanjakan hingga 30 derajat. 5. Gesits Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo. Dilengkapi dengan baterai 72 volt 20 Ah, motor ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam satu pengisian daya, dengan desain bodi yang tegas dan sporty.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
Agus menjelaskan rencana pengembangan bisnis tersebut berupa kendaraan hibrida dan membuat pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Namun saat ini, Mitsubishi masih melakukan studi terhadap model-model yang akan dikembangkan.
"Mereka masih melakukan studi terhadap model-modal yang dikembangkan dan kasih komitmen buat kembangkan (baterai) kendaraan listrik," kata dia.
Untuk itu, pekerjaan rumah pemerintah ke depan dalam hal ini menyiapkan berbagai infrastruktur yang diperlukan investor. Mulai dari proses produksi, dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membuat tempat pengisian baterai dan sebagainya.
"Kita harus kolaborasi dengan pihak lainnya termasuk perusahaan BUMN untuk membuat charging station dan lain-lainnya," ujar Agus.
Termasuk juga mempersiapkan infrastruktur daur ulang baterai. Sebab pada dasarnya kata Agus, dengan adanya teknologi, seharusnya semua hal bisa didaur ulang. "Pada dasarnya dengan teknologi yang maju ini semua hal bisa di recycle dan ini yang disebut dengan sircular ekonomi," tandasnya.
Baca juga:
Jasa Marga Hadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di 4 Rest Area
Jasa Marga Sediakan SPKLU untuk Mobil Listrik di 5 Rest Area Tol Trans Jawa
Holding BUMN Baterai Kendaraan Listrik Butuh Investasi Hingga USD 17 Miliar
Pembentukan Holding BUMN Baterai Kendaraan Listrik Rampung Juni 2021
Erick Thohir: RI Punya Masa Depan Cerah di Industri Baterai Kendaraan Listrik
RI Lirik Volkswagen dan BASF jadi Investor Industri Kendaraan Listrik