Mentan Amran: Indonesia berpeluang ekspor beras ke Malaysia
Amran menyebut Malaysia melakukan impor beras setiap tahunnya sebanyak 1,2 juta ton per tahun.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyebut Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor beras ke Malaysia, terutama dari provinsi yang berbatasan dengan negara tetangga tersebut seperti Kalimantan Tengah.
Ketika melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Tengah, Jumat, Mentan melalui keterangan tertulisnya menyebutkan Malaysia melakukan impor beras setiap tahunnya sebanyak 1,2 juta ton per tahun.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Kapan Amran Sulaiman dilantik menjadi Menteri Pertanian? Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) pukul 09.00 WIB.
-
Mengapa Mentan Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya swasembada pangan bagi Indonesia? “Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,” ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Di mana Kementan mendukung petani untuk mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup. "Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
-
Apa yang Pak Menteri Amran sumbangkan untuk yatim piatu? Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berkomitmen akan memberikan gaji dan tunjangannya ke yatim piatu.
-
Bagaimana Kementan dan Polri berkolaborasi untuk mendukung swasembada pangan? Kapolri menambahkan bahwa pihaknya siap mem backup dan mendukung berbagai kegiatan Kementan melalui pengerahan para Kapolda, Kapolres hingga anggota babinkamtibmas yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kami memiliki Personil-personil yang bisa digunakan seperti Kapolda dan Gubernur, Kapolres bersama Bupati dan ada babinkamtibmas maupun Brimob yang sudah menggarap tanaman jagung. Oleh karena itu, Pak Presiden berpesan kita harus kerja keras betul menghadapi situasi ini agar masalah pangan ini bisa kita pecahkan bersama," katanya.
"Ini menjadi ruang dan peluang bagi Indonesia agar dapat mengisi volume impor tersebut," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Amran menegaskan Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong Provinsi Kalteng agar dapat berdaulat pangan yakni secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Komoditas pangan yang harus dikembangkan dan ditingkatkan produksinya yakni padi, jagung dan cabai.
"Kami ingin Kalimantan Tengah pangannya mandiri. Jangan ambil dari daerah luar lagi, rantai pasoknya terlalu panjang, akibatnya terjadi inflasi dan akhirnya terjadi kemiskinan yang tidak akan terselesaikan," tuturnya.
Diharapkan, Kalteng tidak hanya mampu mandiri pangan, akan tetapi dapat melakukan ekspor beras ke negara tetangga, Malaysia.
Terkait hal itu, menteri menjelaskan upaya yang dilakukan Kementan melalui Program Upaya Khusus (Upsus), yakni meningkatkan indeks pertanaman melalui rehabilitasi irigasi dan membangun embung sehingga dari yang biasanya tanam 1 kali menjadi 2-3 kali tanam.
Kemudian, meningkatkan efisiensi biaya produksi melalui bantuan alat mesin pertanian (alsintan) di mana untuk 2016 Kalteng mendapatkan sebanyak 1.210 unit, sehingga lahan cepat ditanami kembali serta meningkatkan produktivitas dari 5 ton menjadi 7 hingga 10 ton melalui bantuan benih unggul.
Kementerian Pertanian mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sektor pertanian di Kalteng mencapai Rp 380 miliar untuk 2016 atau naik dari 2015 hanya Rp 200 miliar.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan produksi padi pada 2016 mengalami surplus sebanyak 196.500 ton. "Kami sangat mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Sebab dengan kemajuan pertanian, negara kita bisa menguasai dunia," ujarnya.
Baca juga:
Strategi cetak sawah, lahan baru buat petani tanam padi
Jokowi siapkan Rp 16,6 T di 2017 untuk sarana & prasarana pertanian
Konsumsi 5 bahan pokok ini bisa tekan impor beras
Tekan impor beras, Kemenkop UKM kembangkan koperasi ketahanan pangan
Jokowi beri penghargaan ketahanan pangan ke 73 figur berprestasi