Menteri BUMN: China minta jaminan kepastian investasi kereta cepat
"Sebagai investor mereka menginginkan kepastian kalau berinvestasi, mereka tetap bisa menjalankannya dengan baik."
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno membantah bahwa pihak China meminta jaminan uang dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Rini menyebut, pihak China hanya meminta jaminan kepastian investasi di Indonesia.
"Tapi yang diminta sebagai investor, PT KCIC ini kan 60 persen perusahaan BUMN Indonesia, 40 persen perusahaan-perusahaan BUMN China. Sebagai investor mereka menginginkan kepastian kalau berinvestasi, mereka tetap bisa menjalankannya dengan baik," ujar Rini kepada wartawan di Grand Kemang Hotel, Jakarta, Sabtu (29/1).
-
Siapa yang menemani Prabowo menjajal kereta cepat Jakarta Bandung? Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkesempatan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Selasa (19/9/2023).
-
Kenapa Raffi Ahmad dan Gading Marten ikut mencobai kereta cepat Jakarta Bandung? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Dimana Raffi Ahmad mencobai kereta cepat Jakarta Bandung? Proyek kereta cepat Jakarta Bandung akhirnya selesai digarap.
-
Kapan uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung dimulai? Uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dimulai besok, Jumat 15 September 2023 hingga 30 September 2023.
-
Siapa yang mencobai kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Dari mana Prabowo dan Jokowi memulai perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Prabowo naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Jokowi dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim Jakarta Timur.
"Jadi yang diminta adalah jaminan kalau kita dikasih konsesi selama 50 tahun kalau tiba-tiba pemerintah memutuskan enggak saya mau ngubah 30 tahun gimana? Sebagai investor harus ada jaminan dong," tambahnya.
Dia menambahkan, China meminta jaminan tersebut juga karena khawatir di masa pemerintahan selanjutnya konsesi yang sudah dijanjikan selama 50 tahun akan dipercepat menjadi 30 tahun.
"Hanya ingin itu jaminan supaya ada jaminan kalau pemerintah mengubah-ubah mereka bisa tidak balik modal. bagaimana nih solusinya. Itu saja," ucapnya.
Selain itu, kata Rini, dirinya memastikan proyek ini tidak akan gagal. Pasalnya, pihaknya sudah sejak awal berkomitmen terhadap proyek kereta cepat ini.
"Harus ditekankan kepada masyarakat untuk memberikan informasi yang baik kepada masyarakat bahwa dari sejak awal proyek ini tidak ada jaminan pemerintah tidak ada pendanaan dari APBN dan itu kita komit. Saya sebagai menteri BUMN keterlaluan kalau saya tidak bisa menjaga perusahaan BUMN untuk tetap komit kepada hal itu," tukas dia.
(mdk/idr)