Menteri ESDM sayangkan cadangan BBM Pertamina hanya untuk 22 hari
Cadangan BBM seharusnya bisa meningkat hingga 30 hari.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyayangkan cadangan operasional Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina hanya tersisa untuk 22 hari. Jumlah tersebut dinilai belum memenuhi standar untuk mencapai ketahanan energi nasional.
Sudirman berharap, Pertamina bisa segera membangun infrastruktur cadangan operasional BBM. Menurut Sudirman, cadangan BBM seharusnya bisa meningkat hingga 30 hari.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Bagaimana Pertamina memastikan stok BBM aman selama mudik? VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso juga menyampaikan bahwa walau terjadi peningkatan konsumsi BBM menjelang hari lebaran, namun dipastikan bahwa stok BBM dalam kondisi aman. Stok per 5 April 2024 yakni Pertalite 20 hari, Pertamax 40 hari, Turbo 63 hari, LPG 15 hari dan Avtur 38 hari. “Ketahanan stok BBM masih diatas 20 hari dan LPG 15 hari, sehingga stok dipastikan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat selama periode mudik” pungkas Fadjar.**
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
Pihaknya menyarankan kepada Pertamina melakukan dua cara untuk meningkatkan hal tersebut. Pertama, melakukan investasi baru dari Pertamina dan swasta. Selanjutnya, melakukan optimalisasi infrastruktur penyimpanan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta yang belum optimal pemanfaatannya.
"Pemerintah juga mendorong Pertamina untuk memanfaatkan aset penyimpanan bahan bakar yang tidak terpakai milik perusahaan lain," kata Sudirman di Jakarta, Rabu (13/5).
Sejauh ini, kata Sudirman, pemerintah mengapresiasi apa yang dilakukan Pertamina dalam upaya peningkatan untuk ketahanan energi nasional, terutama BBM. Adapun langkah yang didukung yakni pembangunan infrastruktur oleh Pertamina bekerja sama dengan PT Adaro Energy.
"Pemerintah juga menyambut baik kerja sama Pertamina dan Adaro," jelasnya.
Kerja sama antara Pertamina dan Adaro bertujuan untuk mengoptimalkan infrastruktur BBM bagi ketahanan energi nasional. Kerja sama keduanya juga akan menjadi model untuk diterapkan dalam upaya pemanfaatkan infrastruktur yang idle.
(mdk/idr)