Menteri ESDM tegaskan Freeport sudah ambil banyak kekayaan Indonesia
Salah satu poin renegosiasi ialah peningkatan penggunaan konten lokal minimal 5 persen per tahun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said baru saja melaporkan tawaran perpanjangan izin ekspor dan renegosiasi kontrak PT Freeport Indonesia pada Presiden Joko Widodo.
Sudirman mengungkapkan, dari hasil pertemuan dengan presiden, sikap pemerintah tetap akan meminta perbaikan hasil yang diterima Indonesia dari perusahaan tambang terbesar di dunia itu.
"Saya sih berharap, mereka kan sudah lama di sini, sudah banyak juga lah (kekayaan alam Indonesia) yang diambil. Jadi kalau kita sekarang punya pemikiran yang lebih baik untuk negara dan tidak merugikan mereka, seharusnya tidak masalah," ujarnya saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Sabtu (24/1).
Dia membeberkan beberapa sikap yang sudah disetujui Presiden Jokowi antara lain peningkatan royalti. Selain itu juga, peningkatan peran masyarakat Papua dalam operasional pertambangan.
"Kita juga tidak ingin teman-teman Papua hanya mengerjakan apa yang tidak di dalam core operasi gitu. Kita ingin mereka lebih masuk ke tempat yang memiliki fungsi penting. Jangan hanya di beri peran yang sifatnya support," jelasnya.
Sudirman melanjutkan pemerintah ingin Freeport meningkatkan penggunaan lokal konten dalam operasional pertambangan. Minimal peningkatan penggunaan konten lokal naik lima persen per tahun. Freeport turut berkewajiban membangun ekonomi daerah di sekitar lokasi tambang.
"Sekarang gini, lihatlah Timika, di dalam areal Freeport itu seperti kota modern tapi begitu keluar masih banyak anak-anak telanjang sekolah ala kadarnya. Itu dampak yang harus dipikirkan," tuturnya.
"Dan kehadiran Freeport di Papua harus lebih dirasakan masyarakat setempat, tidak hanya CSR tapi pembangunan-pembangunan yang lebih nyata," tandasnya.