Menteri Jonan Sebut Tak Ada Jargas di Bali
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, proyek ini dibangun untuk wilayah yang ada sumber gasnya. Sehingga, tidak semua wilayah dibangun jargas, salah satunya di Bali.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pembangunan jaringan gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di berbagai wilayah untuk tersedianya akses energi yang lebih mudah, murah dan ramah lingkungan untuk masyarakat.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, proyek ini dibangun untuk wilayah yang ada sumber gasnya. Sehingga, tidak semua wilayah dibangun jargas.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Apa peran gas bumi di era transisi energi? Sektor hilir migas memiliki peranan penting di era transisi ekonomi, salah satunya yang terkait dengan pengoptimalan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik.
-
Dimana gas-gas rumah kaca itu berada? Efek rumah kaca adalah kondisi pemanasan atmosfer yang disebabkan oleh adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer yang menahan panas dari matahari dan mempertahankannya di bumi.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Bagaimana jin dasim mempengaruhi rumah? Pertama, ia bertugas mempengaruhi penghuni rumah agar ketika ia masuk tidak mengucapkan salam dan menyebut asma Allah. Kedua, jin dasim membuat penghuni rumah menjadi tidak akur terutama suami dan istri.
-
Bagaimana Epy Kusnandar mendekorasi ruang utama rumahnya? Ruang utama rumah mengusung konsep minimalis dan elegan dengan dominasi warna putih, menciptakan atmosfer yang bersih dan modern.
"Jaringan gas untuk rumah tangga itu dibangun sepanjang ada pipa transmisi gasnya itu, yang sudah tersedia. Sehingga biayanya bisa terjangkau dan biasanya dibangun di wilayah (yang) ada sumber gasnya," kata Jonan saat ditemui di Denpasar, Bali, Rabu (21/8).
Sementara menurut Jonan, untuk Bali adalah tempat pariwisata dan bukan wilayah yang ada sumber gasnya. "Tapi (Bali) punya pariwisata, kan Tuhan itu adil ada yang dikasih gas, ada yang dikasih pariwisata dan macam-macam (lainnya)," ujar Jonan.
Sebelumnya, Jonan memaparkan keunggulan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar rumah tangga. Dia menyebutkan, gas bumi merupakan bahan bakar yang bisa digunakan secara terus-menerus oleh masyarakat, sebab tidak terbatas tempat penyimpanan seperti Liqufied Petroleum Gas (LPG).
"Jadi kalau membeli LPG tabung LPG 3 Kg atau yang 5 Kg, atau yang 12 Kg itu kadang kalau malam habis dan tokonya tutup juga tidak bisa (memasak), kalau (pakai jargas) ini bisa, jadi setiap saat itu ada," kata Menteri Jonan, saat meresmikan Jargas di Kabupaten Bogor, Rabu (27/2).
Keunggulan berikutnya adalah energi yang harganya lebih murah sehingga masyarakat yang menggunakan akan jauh lebih hemat. Dia membandingkan dengan, menggunakan LPG ukuran 3 Kg, bisa lebih hemat sekitar 20 persen per bulannya.
Manfaat berikutnya adalah mengurangi impor penggunaan LPG. Menteri Jonan mengungkapkan, setiap tahun Indonesia membutuhkan LPG sebanyak 6,5 juta ton, 4 juta ton berasal dari impor sedangkan sisanya dari sumur gas dalam negeri. Jika mayoritas masyarakat beralih menggunakan gas bumi maka akan menghemat devisa.
Baca juga:
Genjot Konsumsi Gas Bumi Dalam Negeri, Produsen Ditekan Efisien
DPR Minta Pemerintah Kurangi Subsidi Energi dan Alihkan ke Infrastruktur Gas Bumi
Soal Blok Masela, Jokowi Pastikan Tenaga Kerja dan Produk Indonesia Mendominasi
SKK Migas Sebut Lifting Gas Tak Capai Target Akibat Serapan Rendah
Pemerintah Cari Cara Harga Gas Bumi & Tarif Listrik Murah Genjot Industri Manufaktur
Gandeng REI, PGN Genjot Penyaluran Gas Bumi Ke Perumahan