Menteri Jonan targetkan bauran EBT capai 23 persen di 2025
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan, Pemerintah tetap fokus untuk mengejar target bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 dari subsektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Jonan menargetkan dalam tiga tahun mendatang capaian tersebut mencapai 17-18 persen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menegaskan, Pemerintah tetap fokus untuk mengejar target bauran energi sebesar 23 persen pada 2025 dari subsektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Jonan menargetkan dalam tiga tahun mendatang capaian tersebut mencapai 17-18 persen.
"Kami masih berkomitmen, (target) bauran energi sebesar 23 persen pada 2025. Kami yakin dalam tiga tahun mendatang akan mencapai 17 persen hingga 18 persen," ujar Jonan dalam diskusi bersama Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC), dikutip Antara, Jumat (13/10).
Jonan mengakui penetapan target tersebut bukan sebuah pekerjaan yang mudah, tetapi Pemerintah tetap fokus untuk mencapai target. "Saat ini, penyediaan listrik dari EBT lebih dari 12 persen. Apakah tercapai? Ini bukan hal mudah, tapi kami akan fokus," jelasnya.
Sebagai gambaran, bauran EBT meningkat rata-rata 0,54 persen setiap tahun. Pada 2016, capian bauran EBT sebesar 7,7 persen. Angka ini lebih besar dari tahun 2015 (6,7 persen), 2014 (6,4 persen) dan 2013 (5,3 persen). Sementara, untuk triwulan II-2017 melebihi target, dimana energi panas bumi dan EBT lainnya mencapai 5,23 persen (target 4,96 persen) dan bauran energi dari air mencapai 8,07 persen (target 6,16 persen).
Lebih lanjut, Jonan mengatakan faktor lain yang harus diperhatikan adalah keterjangkauan harga oleh publik. Menurutnya, faktor ini jauh lebih penting. "Sudah banyak pembangkit listrik EBT di Indonesia. Untuk itu, negosiasi tarif dilakukan secara ketat untuk mempertahankan harga yang terjangkau," jelas Jonan.
Menariknya bisnis EBT di Indonesia, kata Jonan, terlihat melalui 60 penandatangan kontrak sepanjang tahun 2017 dengan total kapasitas sebesar 7.023 MW yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. "Setidaknya, akhir tahun nanti akan mencapai 12.000 hingga 14.000 MW," tegasnya.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Kapan Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Upaya transformasi energi di Kalimantan Timur mulai diterapkan dalam bisnis perusahaan daerah (Perusda) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Apa yang baru ditemukan oleh ilmuwan tentang energi gelap? Sebuah pemodelan baru yang dijelaskan lewat makalah arXiv mengungkapkan sebuah bukti anyar tentang salah satu misteri terbesar di alam semesta. Misteri itu ialah dark energy atau energi gelap. Sebelumnya, para ilmuwan sendiri telah berteori sejak lama tentang alam semesta yang didominasi oleh energi gelap yang aneh dan misterius.
-
Bagaimana Eceng Gondok bisa menjadi sumber energi terbarukan? Biomassa eceng gondok di Amerika Selatan dapat dielaborasi menjadi biofuel. Rendahnya lignin pada eceng gondok membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk produksi biofuel. Selulosa dan hemiselulosa diubah dengan mudah menjadi gula dan dapat difermentasi, menghasilkan biomassa yang dapat dieksploitasi dalam industri biofuel. Eceng gondok juga digunakan dalam produksi briket, bioetanol, dan biogas.
Baca juga:
Wamen ESDM pantau pemasangan alat ukur produksi di blok minyak milik Pertamina EP
Mengupas untung rugi kepemilikan 51 persen saham divestasi Freeport
ESDM, Kemenperin, Kementan, KemenLHK rembukan pengembangan BBN
DEN minta penerapan B30 di 2020 ditunda
DPR setujui pagu anggaran Kementerian ESDM tahun 2018 sebesar Rp 6,49 T
Jika negara mengejar pemasukan, 51 persen saham divestasi Freeport tak menguntungkan