Menteri KKP: Kita Sibuk Berdebat soal Lobster, Padahal Masih Banyak Potensi Lain
Namun menurutnya, selama ini berbagai pihak hanya sibuk berdebat tentang lobster. Padahal, potensi kelautan yang lain masih jauh lebih banyak dan beragam.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo menegaskan bahwa Indonesia punya sumber daya maritim yang melimpah. Begitu banyak spesies ikan, udang, kepiting hingga lobster yang dapat dikembangkan dan dibudidayakan.
Namun menurutnya, selama ini berbagai pihak hanya sibuk berdebat tentang lobster. Padahal, potensi kelautan yang lain masih jauh lebih banyak dan beragam.
-
Lobster Biru apa yang ditemukan oleh nelayan ini? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Bagaimana nelayan ini menunjukkan kepedulian terhadap lobster biru yang langka? Dalam pengakuannya, Haass memperkirakan bahwa lobster tersebut berusia sekitar 10 tahun. Ia juga mengatakan, "Ini penemuan yang langka. Saya pasti ingin melepaskannya kembali ke laut, dan Anda dapat melihat di salah satu video yang ditangkap oleh nelayan lain sebelumnya dan mencetak ekornya dua kali, jadi dia tidak bisa disimpan.”
-
Bagaimana cara membuat lobster pedas gurih? Cuci lobster sampai bersih, belah bagian ekor ke arah punggung. Setelah itu tumis bumbu halus sampai harum. Tuangkan santan encer, aduk sampai merata. Masukkan daun salam, lengkuas, serta lobster, tunggu sampai bumbu meresap. Angkat lobsternya saja dan biarkan sisa bumbu di wajan. Kemudian bakar lobster di atas bara sambil terus diolesi bumbu yang tersisa tadi sampai kering. Angkat dan sajikan.
-
Mengapa lobster biru yang ditemukan ini dianggap langka? Menurut FTC, lobster biru terjadi hanya satu dari setiap 2 juta lobster. Mereka menekankan bahwa kemungkinan lobster biru ditangkap, dikirim, diselamatkan, dan tidak dinikmati sangat sulit, hampir tidak mungkin.
-
Dimana habitat lobster biru yang ditemukan oleh nelayan ini? Lobster hidup di mana? Habitat udang karang (lobster) pada umumnya adalah di perairan pantai yang banyak terdapat bebatuan /terumbu karang. Terumbu karang ini di samping sebagai barrier (pelindung) dari ombak, juga sebagai tempat bersembunyi dari predator, serta sebagai daerah pencari makan (Verianta, 2016).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
"Kita bicara lobster. Kita sibuk berdebat tentang lobster. Padahal lobster baru sebagian kecil masalah potensi yang akan kita bangkitkan. Masih banyak potensi lainnya," kata Edhy dalam sambutannya, Jumat (7/8).
Misalnya saja, ikan kerapu. Edhy berujar, dulu ikan kerapu hanya bisa didapatkan di laut dangkal dengan bahan peledak. Namun kini, masyarakat bisa membudidayakannya.
"Kerapu itu ada kerapu macan dan kerapu tikus, kerapu tikus tumbuhnya cepat. Sekarang kerapu tikus kita berhasil silangkan. Belum begitu besar, dan kita harapkan ke depan kita bisa jadi pusat kerapu dunia," kata Edhy.
Edhy juga menjelaskan potensi ikan Cobia. Menurut para pembudidaya di Indonesia, ikan Cobia adalah satu-satunya ikan yang pertumbuhannya bisa 6 kg per tahun. Ikan kerapu, lanjutnya, biarpun sudah disilangkan pertumbuhannya hanya 2 hingga 3 kg saja. Oleh karenanya, spesies ini harus dikembangkan.
Kepiting
Terdapat pula budidaya kepiting yang bisa menghasilkan 50 ribu telur dari 1 ekor kepiting. Edhy bilang, Indonesia tidak perlu khawatir kepiting akan punah karena spesies ini sudah berhasil dikembangbiakkan.
Kemudian, budidaya udang Vaname Edhy bercerita, dulu, produksi udang ini tidak sampai 1 ton per hektar. Namun dengan teknologi, sekarang budidaya mampu menghasilkan 40 ton per hektar bahkan 60 ton.
"Bahkan ada yang berani supra-intensif, itu sampai 150 ton, tapi saya nggak sarankan karena itu ribet dan mahal. Dan itu baru Vaname. Masih ada udang windu dan lainnya, ini potensi lonjakan yang bisa kita lakukam," kata Edhy.