Menteri PU tanggapi dingin ambisi bos Pelindo II
Pelindo harus mengantongi izin dari Kementerian PU untuk mengakuisisi 49 saham milik investor Malaysia.
Keinginan PT. Pelindo II untuk mengakuisisi saham kontraktor proyek ruas tol Cibitung-Cilincing belum mendapat angin segar dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Sebab, ambisi perusahaan BUMN tersebut hingga kini belum disampaikan secara langsung ke Kementerian PU.
"Enggak ada surat ke saya, kalau cuma wacana saya tidak mau menanggapi," ujar menteri PU, Djoko Kirmanto di Jakarta, Rabu (3/9).
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Apa tujuan utama Pemilu di Indonesia? Tujuan Pemilu secara Umum Tujuan pemilihan umum (Pemilu) secara umum adalah untuk memilih wakil rakyat dan membentuk pemerintahan baru sesuai dengan kehendak rakyat.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Di mana PTPS bertugas selama Pemilu? PTPS adalah individu yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) selama proses pemilihan umum berlangsung.
-
Kapan Pemilu di Indonesia dilaksanakan? Di Indonesia, tahun 2024 adalah tahun politik.
Djoko menuturkan, seharusnya Pelindo menemui dirinya dan membawa surat pengajuan meminta ikut terlibat dalam proyek tol sepanjang 33 Km tersebut. Namun, hingga saat ini Pelindo II masih dianggap hanya berwacana untuk mengakuisisi proyek yang investasinya senilai Rp 3,5 triliun. "Harus datang ke saya bawa surat," kata dia.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPKT), Ahmad Ghani Gazali mengungkapkan Pelindo harus mengantongi izin dari Kementerian PU untuk mengakuisisi 49 saham milik investor asal Malaysia, PT MTD CTP Expressway. Sedangkan proses negosiasi dapat dilakukan langsung dengan investor.
" Silakan bahas kemudian diusulkan kepada menteri PU untuk dievaluasi dan izin," ucap Ghani.
Sebelumnya, PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II berambisi ikut serta dalam proyek pembangunan ruas tol Cilincing-Cibitung. Ruas tol sepanjang 33 Km dengan total nilai investasi Rp 3,5 triliun itu dipegang investor Malaysia, PT MTD CTP Expressway.
Direktur utama PT. Pelindo II, R.J Lino mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan proses negosiasi mendapatkan 49 persen saham yang dimiliki oleh PT MTD CTP Expressway. Dalam proyek ini, investor asal Malaysia menjadi pemegang saham mayoritas.
"Ini lagi negosiasi, kalau negosiasi satu bulan selesai. Kita take over 49 persen saham, kan itu investor Malaysia sahamnya 90 persen," kata Lino di Kantornya, Jakarta Utara, Selasa (2/9).
Dari pengakuannya, ambisi Pelindo II membeli proyek dilatarbelakangi pertimbangan bahwa ruas tol ini strategis sebagai jalur khusus truk angkutan logistik.
"Ini kan semacam track way khusus untuk truk ya seperti jalan untuk busway. Nanti juga ada kriteria khusus truk yang boleh masuk, pokoknya tidak boleh mogok," ucap dia.
Namun, Lino masih menyembunyikan besaran anggaran yang disiapkan untuk akuisisi 49 persen saham milik investor Malaysia tersebut.
(mdk/noe)