Menteri Rini sebut BRI dan BNI siap buyback saham
Langkah buyback diambil setelah kedua perusahaan pelat merah tersebut melakukan analisa secara internal.
Menteri BUMN Rini Soemarno tidak menampik bahwa beberapa perusahaan BUMN bakal melakukan aksi buyback atau pembelian saham kembali. Langkah itu sebagai respons pelemahan kondisi pasar saham.
Menteri Rini menyebut beberapa BUMN perbankan siap melakukan aksi buyback. "PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sudah siap. Tinggal kita memang membicarakan siapa dahulu yang akan masuk," ujar Rini di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (27/8).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa itu bursa karbon? Bursa karbon adalah pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon.
Langkah buyback, lanjut Rini, diambil setelah kedua perusahaan pelat merah tersebut melakukan analisa secara internal sebelum akhirnya diajukan ke kementerian BUMN sebagai pemegang saham.
"Pada dasarnya perusahaan-perusahaan tersebut menganalisa dan memberikan masukan kepada kita," tandasnya.
Sebelumnya, beberapa emiten di lantai bursa sudah mulai melakukan pembelian kembali atau buyback menyikapi lesunya perdagangan di pasar modal dalam negeri. Aksi tersebut terlihat dari laporan emiten yang diterima PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Semisal PT Media Nusantara Citra (MNCN) dan PT Medco Energi International (MEDC).
Direksi BEI meyakini, langkah serupa juga diambil emiten perusahaan pelat merah. "BUMN sudah mulai juga menurut saya," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (27/8).
Namun, Tito enggan menyebutkan emiten BUMN mana saja yang telah melakukan pembelian saham kembali tersebut. Tio seolah bersembunyi di balik alasan menjaga kerahasiaan emiten BUMN.
Dia menegaskan, dana pembelian kembali saham yang dilakukan emiten BUMN bukan berasa dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tetapi menggunakan kas perusahaan yang tidak dipakai untuk kebutuhan bisnisnya.
"Bukan dari APBN dan saya yakin juga tidak mengorbankan dana belanja modal emiten itu. Tapi ini mungkin pakai dana dividen yang belum dibayar atau dana lain yang berlebih," pungkas dia.
(mdk/noe)