Menteri Sri Mulyani Kritik Daya Saing Produk Ekspor RI Tak Banyak Kemajuan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut bahwa daya saing produk ekspor Indonesia tidak banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, ketika dirinya masih menjadi konsultan di Kementerian Perdagangan (Kemendag), ekspor nasional tidak ada kemajuan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut bahwa daya saing produk ekspor Indonesia tidak banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, ketika dirinya masih menjadi konsultan di Kementerian Perdagangan (Kemendag), ekspor nasional tidak ada kemajuan.
"Ekspor nonmigas kita sejak saya kerja di LPEM UI dan konsultan Kemendag sampai sekarang menteri, ekspor kita belum banyak berubah, daya saing belum banyak berubah," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Siapa istri Epy Kusnandar? Epy Kusnandar adalah seorang aktor senior yang telah berperan dalam berbagai film dan sinetron yang dikenal oleh masyarakat. Dia memiliki seorang istri yang cantik bernama Karina Ranau.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
Menteri Sri Mulyani mengakui memang masih banyak pekerjaan rumah untuk mendongkrak ekspor Indonesia. Dia menyebut, Indonesia tertinggal di saat banyak negara berlomba-lomba untuk menciptakan produk ekspor yang memiliki nilai tambah. Sehingga daya saing ekspor RI tak banyak mengalami peningkatan.
"Berarti kita belum kerjakan homework. Waktu dunia berubah, value added terjadi dengan inovasi teknologi, birokrasi efisien dan semua digital, kita masih hidup tenang di khatulistiwa," canda Menteri Sri Mulyani.
Bendahara Negara ini pun mendorong Kemendag agar melakukan inovasi yang bisa mendorong ekspor nasional. Sebab, selama ini Indonesia masih sangat mengandalkan sumber daya alam untuk diekspor secara mentah tanpa memiliki nilai tambah yang memanfaatkan teknologi.
Genjot Daya Saing Ekspor, Kemendag Dorong Peningkatan Desain Produk
Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) berkomitmen terus mendorong kinerja ekspor melalui program peningkatan daya saing produk berbasis desain. Salah satunya, melalui ajang Good Design Indonesia (GDI) untuk ketiga kalinya sejak 2017.
"GDI merupakan sebuah pengakuan yang diberikan kepada desainer atau pelaku usaha berorientasi ekspor, atas keberhasilannya menciptakan desain produk yang tidak hanya bernilai seni tinggi, tetapi juga harus memiliki sisi komersial untuk bisa masuk ke pasar ekspor. Melalui prestasi di ajang GDI ini, kami ingin para pemenang dapat naik kelas dan mendapat pengakuan internasional," kata Direktur Jenderal Pengembang Ekspor Nasional, Arlinda, usai peluncuran GDI 2019, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (24/1).
Pada penyelenggaraan kali ini, GDI 2019 kembali bekerja sama dengan Japan Institute of Design Promotion (JDP). JDP merupakan pihak penyelenggara G-Mark di Jepang sejak 1956, yang setiap tahunnya diikuti lebih dari 4.000 peserta dari sejumlah negara seperti Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, China, Hong Kong, dan India.
(mdk/bim)