Menteri Sudirman: Pertamina siapkan BBM kemasan selama mudik Lebaran
BBM kemasan ini dijual sebesar lima liter dan dua liter.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan bahwa Pertamina menyiapkan layanan bahan bakar minyak (BBM) dalam kemasan. Cara ini untuk mengantisipasi kebutuhan BBM jika terjadi kemacetan di sejumlah jalur mudik Lebaran 2016.
"Saya mendapat penjelasan dari Pertamina, layanan pada musim mudik Lebaran sudah siap, penambahan pasokan ditingkatkan 15 persen, dan juga ada BBM kemasan yang disiapkan untuk melayani kebutuhan BBM di tengah kemacetan," kata Menteri Sudirman saat meninjau TBBM Pertamina di Ujungberung Kota Bandung, seperti dilansir Antara, Jumat (24/6).
Dia menjelaskan BBM kemasan itu disiapkan dalam dua ukuran yakni lima liter dan dua liter. Jenis BBM kemasan yang disiapkan itu adalah Pertamax, Pertamax Plus, serta Pertamax Dex.
Dia menyatakan telah melakukan pengecekan kesiapan pasokan BBM dan elpiji pada momentum Lebaran, selain di Bandung juga di TBBM Karawang. Pada intinya tidak ada masalah dan Pertamina telah menyiapkan posko-posko pelayanan mulai H-13 hingga H+11 Lebaran.
"Mulai dari stok hingga IT telah siap, terkiat IT juga sudah lebih siap karena layanan menggunakan otomatisasi yang memudahkan monitoring pasokan dari depo hingga ke SPBU, semuanya terpantau," katanya.
Dia menjelaskan permintaan BBM diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 15 persen, khususnya di Pulau Jawa yang mana arus mudik Lebaran paling padat.
Selain menyiapkan stok BBM dan elpiji, juga telah disiapkan beberapa strategi pasokan, termasuk melakukan sistem "contra flow" untuk mengantisipasi kemacetan. Pasokan BBM ke SPBU tidak hanya di jalur searah, namun juga bisa dilakukan dengan "contra flow" dari jalur jalan yang sebaliknya sehingga pasokan tetap terjaga.
"Sejumlah kantong BBM juga ditempatkan di jalur mudik. Pokoknya semuanya sudah disiapkan, termasuk antisipasi di Tol Cipali, yang mana sebagian besar SPBU-nya baru merasakan musim Lebaran tahun ini," katanya.
Menteri Sudirman juga meminta agar Pertamina juga tetap menjaga pasokan elpiji pascalebaran sehingga tidak terjadi gejolak kekurangan elpiji di tingkat konsumen.
Baca juga:
Warung remang jadi alasan truk barang pilih Pantura ketimbang Cipali
Angkutan delay sebab cuaca buruk, Jonan: Protes ke pembuatnya saja
Cek kesiapan Stasiun Gambir, Jonan dahulukan periksa toilet
Penumpang mudik Lebaran diprediksi meningkat, total 5 juta orang
30 Km jalur Pantura Jawa Barat butuh perbaikan
Dishub Jabar klaim sistem integrasi jalan tol Jakarta-Brebes lancar
Dishub Jabar buat aplikasi agar pemudik bisa intip CCTV cek macet
-
Dimana BPH Migas membahas isu penyaluran BBM bersubsidi? Demikian dikemukakan Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim dalam Stakeholder Meeting mengenai Pendistribusian BBM Subsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/9/2024).
-
Apa saja yang dilakukan BPH Migas untuk memudahkan masyarakat memanfaatkan BBM subsidi? Di samping itu, dalam rangka mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan BBM subsidi dan kompensasi, BPH Migas telah mengeluarkan Peraturan BPH Migas Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penerbitan Surat Rekomendasi untuk Pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP), dan Peraturan BPH Migas Nomor 1 Tahun 2024 tentang Penyaluran JBT dan JBKP pada Sub Penyalur di Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar atau Terpencil.
-
Bagaimana upaya BPH Migas memastikan BBM subsidi tepat sasaran? Dalam pertemuan tersebut, Saleh Abdurrahman menyampaikan, rapat koordinasi ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya dengan seluruh pemerintah provinsi di Kalimantan. Saleh mengharapkan agar ajang ini dimanfaatkan untuk berdiskusi hal-hal yang masih kurang jelas atau menjadi perhatian pemerintah daerah.
-
Kenapa BPH Migas menekankan pentingnya pengawasan pada penyaluran BBM bersubsidi? Penyaluran Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) merupakan isu strategis, terutama dalam menjaga ketersediaan energi di masyarakat. Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? “Dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran, diperlukan kerja sama antara BPH Migas dengan pemerintah daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” paparnya.
-
Bagaimana BPH Migas ingin memastikan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran? "Pastikan seluruh CCTV berfungsi dengan baik dan merekam aktivitas penyaluran selama minimal 30 hari, hal ini penting sebagai upaya transparansi dan pengawasan lebih lanjut dalam penyaluran BBM. Selain itu, pastikan pula bahwa penyaluran BBM dilakukan sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 191 Tahun 2014 yaitu hanya kepada konsumen pengguna yang berhak," terangnya.