Menteri Teten Gandeng Koppari Kembangkan Wisata di Indonesia
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, meminta Koperasi Pariwisata Republik Indonesia (Koppari) untuk mengidentifikasi lima kebutuhan pendorong wisata. Kelima kebutuhan pendorong wisata tersebut antara lain rumah singgah, wisata alam, kuliner, hotel dan souvenir.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, meminta Koperasi Pariwisata Republik Indonesia (Koppari) untuk mengidentifikasi lima kebutuhan pendorong wisata. Kelima kebutuhan pendorong wisata tersebut antara lain rumah singgah, wisata alam, kuliner, hotel dan souvenir.
Teten juga meminta Koppari untuk mendorong pengembangan lima tempat wisata yang menjadi lokasi destinasi premium, khususnya Labuan Bajo.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Mengapa wisata Tebing Masigit dikatakan menantang? Wisata hammock Gunung Masigit terbilang menakutkan lantaran berada di atas ketinggian.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata Tebing Masigit? Daya tarik utama wisata ini adalah bersantai di atas ketinggian menggunakan kain hammock.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Apa keunikan yang dimiliki Desa Wisata Wukirsari? Tak hanya budayanya, desa wisata ini menyimpan keindahan alam yang tiada duanya.
"Mereka (Koppari juga) ingin dorong perkembangan pariwisata, seperti di Labuan Bajo guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," ujarnya di Kantor Kemenkop, Jakarta, Jumat (31/1).
Teten mengatakan tugas penting Koppari ialah dalam hal mengkonsolidasi penduduk wisata setempat untuk mengetahui potensi keuntungan serta keperluan yang dibutuhkan dalam rangka mendorong pendapatan maksimal.
"Tim Kemenkop dan Pariwisata (KOPPARI), sedang melakukan pemetaan provinsi, melakukan validasi, kemudian kami akan segera memberi tahu, apa keperluannya, potensi keuntungannya seberapa besar, dan sebagainya," jelasnya.
Kemudian, mengingat sektor pariwisata adalah sektor berjangka panjang, Teten mengatakan akan menjalankan pelatihan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampilnya, baik berupa pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun pelatihan langsung kepada masyarakat, di lokasi wisata sekitar. "Karena itu kebutuhan tenaga kerja makin hari akan makin meningkat dan terus menerus," jelasnya.
"(Misalnya) untuk kuliner perlu ada pelatihan barista, memasak, atau hospitality (di tempat penginapannya),(atau jika) untuk kerajinan, apakah masih perlu diturunkan desainer untuk memperbaiki kualitas (barang)nya oleh-olehnya penjualannya. Kemudian (akan melatih orang-orang sekitar tempat pariwisata) untuk pelatih tour guidenya," sambungnya.
Selain itu, Teten menghimbau agar semua usaha bisa tergabung dalam koperasi sehingga usaha tidak lagi milik perorangan, namun tergabung dalam kemitraan di lembaga resmi yang berbadan hukum yang terlindungi.
Kesiapan Program Pariwisata
Sementara itu, Ketua Koppari Yosef Tor Tulis, menyebutkan lembaga yang telah dideklarasi sejak November 2019 ini, sudah membuka cabang di Labuan Bajo dan Lampung. Kehadirannya guna menjembatani, mendata komunitas dalam sektor pariwisata di daerah.
"Kami ini idealisme untuk membangun perkembangan pariwisata masyarakat, menjadi fasilitator, (misalnya) ada pengrajin di Labuan Bajo yang ingin belajar tenun, lalu kami siapkan datanya, dan berikan ke pemerintah agar dilakukan pembinaan tenun didaerah tersebut," papar Yosef.
Dengan itu, Yosef mengatakan dukungan pemerintah perlu dalam hal membina komunitas-komunitas yang ada di daerah seputar destinasi pariwisata. Selain untuk melakukan pembinaan, lembaga ini juga didasari untuk meningkatkan hasil perekonomian masyarakat lokal yang ada di daerah pariwisata.
"(Misalnya, melihat pada Labuan Bajo), pada akhir Desember 2019, kita (Koppari) melakukan pengukuhan cabang Labuan Bajo, menghadirkan 18 koordinator komunitas, diantaranya komunitas tenun kuliner restoran, petani sayur, buah, koordinator nya sudah kita konsolidasi mereka sekarang sedang mendata anggota," jelasnya.
Reporter Magang: Nurul Fajriah
(mdk/did)