Menteri Teten: Perempuan Mendominasi UMKM Indonesia
Setidaknya ada 34 persen UMKM yang dijalankan kaum perempuan. Dari jumlah tersebut 50 persen merupakan UMKM kelas menengah dan 52,9 persen UMKM kelas usaha mikro.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, UMKM yang dijalankan perempuan menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena mendominasi sektor ini. Setidaknya ada 34 persen UMKM yang dijalankan kaum perempuan. Dari jumlah tersebut 50 persen merupakan UMKM kelas menengah dan 52,9 persen UMKM kelas usaha mikro.
"Jadi kalau dilihat dari angka ini perempuan yang mendominasi UMKM Indonesia," kata Teten dalam Webinar Semangat dan Aksi Perempuan Andalan untuk Indonesia, Selasa (5/10).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Di mana program pemberdayaan UMKM perempuan ini akan diterapkan? ada acara ini juga diumumkan dua provinsi yang akan mendapatkan program pemberdayaan khusus untuk perempuan pengusaha yakni Lampung dan Jawa Barat.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Bagaimana cara BRI Research Institute dan Pemerintah Inggris memberdayakan UMKM perempuan? Pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan menciptakan peluang bagi peserta untuk mengembangkan bisnis mereka, meningkatkan pendapatan, dan mengelola keuangan mereka.
-
Apa yang dilakukan Tokopedia untuk mendukung perempuan pelaku UMKM? Inisiatif Tokopedia untuk Mendukung Partisipasi Perempuan dalam UMKM Untuk mendorong partisipasi perempuan dalam sektor kewirausahaan, Tokopedia dan Shop | Tokopedia mengadakan berbagai inisiatif.Salah satunya adalah Kelas Perempuan Maju Digital, sebuah program kolaborasi dengan pemerintah daerah yang bertujuan untuk melatih digitalisasi usaha dan literasi keuangan bagi perempuan pelaku UMKM.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
Berdasarkan data tahun lalu, Teten mengatakan kontribusi perempuan dalam PDB mencapai 9,1 persen atau setara Rp 1.381 triliun. Jumlah wirausahawan perempuan juga menjadi yang terbesar dari rata-rata negara didunia yang hanya 8 persen. Berbagai data tersebut kata Teten menunjukkan memperjuangkan UMKM sama artinya dengan memperjuangkan ekonomi nasional dan mendukung pemberdayaan perempuan serta mengakselerasi perjuangannya.
"Jumlah wirausahawan perempuan kita mencapai 21 persen, jauh lebih baik dari rerata global yang hanya di kisaran 8 persen," kata dia.
Namun, selama pandemi 87 perempuan pemilik bisnis mengalami kerugian. Sebanyak 90 persennya melaporkan membutuhkan pendanaan mendesak. Lalu 25 persen dari mereka juga kehilangan setengah dari pendapatannya. Bahkan 2 dari 3 usaha yang dijalankan perempuan terpaksa tutup sementara atau permanen.
Untuk itu Teten mencatat lima tantangan yang dihadapi UMKM perempuan saat menghadapi pandemi. Mulai dari turunnya permintaan, berkurangnya liabilitas usaha, minimnya kapasitas dan fasilitas digital, kurangnya sumber daya dan berbagai hal tersebut terjadi karena kebijakan sekolah dan bekerja dari rumah.
"Ini semua terjadi bersamaan dengan kebijakan school from home dan work from home. Ini yang bikin mereka mengalami itu," kata Teten.
Teten mengatakan berbagai masalah tersebut telah diantisipasi pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional. "Tapi saya kira pemerintah sudah antisipasi masalah-masalah ini dengan program PEN," tandasnya.
Baca juga:
Menkop Teten Optimis Persentase Pengusaha RI Mencapai 3,95 Persen di Tahun 2024
7,2 Juta UMKM Ikut Program Bangga Buatan Indonesia
Airlangga: 84 Persen UMKM Kembali Beraktivitas di 2021
Produk UMKM Halal Diekspor ke Mancanegara, Mulai Gado-Gado hingga Kue Bulan
Ridwan Kamil akan Bantu Promosikan Produk UMKM Papua
Ma'ruf Dorong Koperasi Mampu Beradaptasi Lakukan Transformasi Digital