Menteri Yuddy klaim jabatannya jadi rebutan saat reshuffle
Kementerian ini disebut punya peran strategis dalam 'mempengaruhi' kepala negara.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) belakangan jadi rebutan para pejabat untuk menduduki posisi menterinya. Dalam struktur kabinet, kementerian ini punya peran strategis dalam 'mempengaruhi' kepala negara.
Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi menjelaskan, posisi kementeriannyan bisa memberikan sanksi kepada instansi yang lalai dalam pelayanan publik, punya kewenangan melakukan penataan terhadap sistem administrasi, dan menjadi salah satu tim penilai akhir dari jabatan tinggi pemerintahan.
Dia mengklaim posisinya ini sempat jadi rebutan saat hangatnya isu reshuffle. "Karena banyak yang baru sadar sedemikian rupa peran strategisnya," kata Yuddy, di Bandung, Sabtu (12/9).
Posisi strategis itu tentunya dianggap menguntungkan bagi Menteri Yuddy. Sampai ada dugaan dia memasukkan 'orang-orangnya' untuk menduduki posisi eselon I dalam lelang jabatan. Menteri Yuddy membantah dan meminta media menyerahkan bukti dugaan tersebut.
Tingginya posisi tawar itu, katanya, menegaskan bahwa kementeriannya sudah mulai dikenal publik. Tidak sedikit kritikan tajam yang didapatkannya hampir setahun ini.
"Jadi kalau sekarang Menteri PAN RB mendapatkan kritikan tajam, dan ada pengamat yang kontra sampai meminta Menteri PAN RB di-reshuffle itu karena konsekuensi dari era keterbukaan, sehingga orang mulai tahu perannya" ungkapnya.
Merangkap sebagai Guru Besar Universitas Nasional (Unas) Jakarta, dirinya mengaku tidak punya tujuan posisi politis lebih tinggi. Sejauh ini diakuinya sudah nyaman menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Meski begitu, dia berharap bosnya itu bisa menjabat presiden dua periode. "Setelah menjadi menteri saya mau kembali ke kampus, mengajar," terangnya.