Meski Ada Larangan Mudik, Rest Area Tol di Jabodetabek Tetap Ramai
Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) melaporkan, sejumlah rest area di jalan tol Jabodetabek tetap ramai dikunjungi selama masa larangan mudik Lebaran ini. Tempat peristirahatan tol tersebut masih ramai karena berada di wilayah aglomerasi yang tak terkena pembatasan mudik Lebaran.
Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) melaporkan, sejumlah rest area di jalan tol Jabodetabek tetap ramai dikunjungi selama masa larangan mudik Lebaran ini. Tempat peristirahatan tol tersebut masih ramai karena berada di wilayah aglomerasi yang tak terkena pembatasan mudik Lebaran.
Ketua Umum Aprestindo R Widie Wahyu GP mengatakan, kepadatan pengunjung hanya terjadi di rest area yang berada pada ruas tol di sekitar Jakarta. Di luar itu semua tempat peristirahatan tol sepi pengunjung.
-
Di mana Rest Area Kledung berada? Dikutip dari Sumbingsegar, rest area Kledung diapit oleh Gunung Sumbing dan Sindoro.
-
Kapan Rest Area Kledung ramai dikunjungi? Saat musim panen, pengunjung bisa menyaksikan aktivitas para petani memetik daun teh.
-
Dimana saja rest area di tol Medan-Kisaran? Rest area sepanjang tol Medan-Kisaran menawarkan berbagai layanan seperti toilet yang bersih, area makan, dan minimarket.
-
Dimana lokasi Rest Area Agrowisata Jobong? Salah satu bangunan ikonik yang berkenaan dengan potensi ini adalah keberadaan tungku raksasa di Desa Sedeng, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
-
Kenapa Tungku Raksasa di Rest Area Agrowisata Jobong dibangun? Tungku raksasa atau yang dikenal dengan sebutan jobong dulu digunakan sebagai tempat pembakaran batu kapur.
-
Bagaimana cara masuk ke Rest Area Kledung? Untuk bisa masuk ke dalam, pengunjung cukup dikenakan biaya parkir sebesar Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
"Ada yang ramai, di rest area di kawasan Jabodetabek. Ruas Tol Jagorawi Km 10, ruas Tol Jakarta-Cikampek Km 6, ruas Tol Jakarta-Tanggerang Km 13,5 dan Km 14," papar Widie kepada Liputan6.com, Rabu, 12 Mei 2021.
"Selain itu semua sepi. Terutama ruas Tol Trans Jawa, Merak, Trans Sumatera, sangat sepi sekali," dia menambahkan.
Widie menceritakan, larangan mudik memang telah sangat berdampak terhadap bisnis rest area tol selama Ramadhan ini. Itu akibat turunnya volume lalu lintas jalan tol hingga 90 persen, terutama untuk mobil kecil golongan I.
"Untuk omzet penjualan BBM rata-rata rest area turun 80-90 persen. Untungnya masih ketolong ada truk yang jalan," sebut dia.
Namun yang sangat memprihatinkan, ia menambahkan, untuk tenant-tenant brand lokal, nasional, internasional, hingga UMKM di rest area tol secara rata-rata pendapatannya bisa turun sampai 95 persen.
"Bahkan bisa dibilang sama sekali tidak ada penjualan. Hal ini cukup memperberat usaha mereka, karena biasanya tahun-tahun sebelum pandemi para tenant bisa mendapatkan tambahan penjualan dari kebaikan traffic orang mudik," urainya.
Adapun pendapatan pengusaha rest area semakin jebol lantaran mereka tetap harus membayar gaji dan tunjangan hari raya (THR) para karyawannya secara penuh. "Kami juga para pengusaha rest area tetap menyiapkan fasilitas rest area seperti biasa, tanpa ada yang dikurangi. Semoga dengan ikhtiar ini pandemi cepat berlalu," pungkas Widie.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rest Area Rugi Rp2 Miliar Imbas Larangan Mudik
Penjualan Rest Area Turun 95 Persen Imbas Larangan Mudik
Curhat Pedagang Rest Area Terdampak Pelarangan Mudik, Pendapatan Hanya Rp20.000
Jasa Marga Hadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik di 4 Rest Area
Jasa Marga Jaga UMKM dengan Inovasi di Rest Area
PUPR Minta BUJT Tingkatkan Standar Layanan Rest Area dan Jalan Tol