Meski Ada Ramadan, Kementan Klaim Stok Bahan Pokok Surplus Sampai Mei 2021
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, mengklaim jumlah bahan pokok nasional surplus atau melebihi kebutuhan hingga Mei 2021. Prediksi ini sudah berdasarkan hitungan prediksi peningkatan kebutuhan untuk Ramadan dan Lebaran 2021.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi, mengklaim jumlah bahan pokok nasional surplus atau melebihi kebutuhan hingga Mei 2021. Prediksi ini sudah berdasarkan hitungan prediksi peningkatan kebutuhan untuk Ramadan dan Lebaran 2021.
Setiap Ramadan dan Lebaran selalu ada peningkatan kebutuhan bahan pokok, begitu pula tahun lalu. Menurut Agung, peningkatan kebutuhan pada momen tersebut tidak lebih dari 20 persen disebabkan pandemi pada 2020.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Dimana harga sembako masih terpantau tinggi? Harga sejumlah bahan pokok masih terpantau tinggi di beberapa daerah. Di Pasar Induk Rau, Serang, kondisi tersebut masih terjadi hingga Kamis (13/7) siang.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Mengapa Sunan Gresik menjual sembako dengan harga murah? Ia menjual barang dagangannya dengan harga murah untuk membantu masyarakat.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
"Mudah-mudahan kita juga asumsikan naik antara 20 sampai 30 persen pada April dan Mei 2021. Dari situ kita punya neraca akhir Mei, kalau kita lihat kondisinya surplus," kata Agung dalam Diskusi Panel Ketersediaan dan Stabilisasi Harga Bapok Kementerian Perdagangan pada Jumat (5/3).
Berdasarkan data Kementan, kebutuhan bahan pokok nasional periode Januari - Mei 2021 dapat dipenuhi dari stok akhir Desember 2020, ditambah perkiraan produksi dalam negeri dan impor. Untuk beras, stok akhir Desember 2020 sebanyak 7,3 juta ton yang terdistribusi antara lain di Bulog, penggilingan, pedagang, dan rumah tangga. Sementara perkiraan produksi dalam negeri periode Januari hingga Mei 2021 sebanyak 17,5 juta ton.
Total stok beras nasional sampai Mei 2021 diperkirakan mencapai 24,9 juta ton, dengan prediksi kebutuhan sekitar 12 juta ton. Surplus sekira 12, 5 juta ton pada Mei 2021.
Stok Pangan Lainnya
Selain beras, 11 bahan pokok lain juga dipastikan surplus pada neraca Mei 2021 yaitu jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng. Jagung misalnya, yang diprediksi surplus 5 juta ton, kedelai sekira 193 ribu ton, cabai rawit 91 ribu ton, dan gula pasir surplus 368 ribu.
Berdasarkan data Kementan pada Januari hingga Mei 2021, perkiraan impor hanya untuk kedelai sebanyak 1 juta ton, bawang putih 257 ribu ton, daging sapi/kerbau 154 ribu ton, dan gula pasir 646 ribu.
Pemerintah akan selalu mengevaluasi rencana impor. "Kami selalu komunikasi dengan Kemendag berapa target impor sampai Mei untuk kedelai, bawang putih, termasuk daging sapi dan kerbau, dan gula pasir. Kita sepakati angka-angka yang kira-kira diperkirakan akan potensi yang bisa kita impor Januari - Mei," jelas Agung.
(mdk/bim)