Meski harga BBM turun, Gubernur BI belum mau turunkan BI Rate
Gubernur BI Agus Martowardojo beralibi masih perlu melihat kondisi inflasi, neraca berjalan, dan neraca perdagangan.
Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar di awal tahun ini, tidak serta merta diikuti dengan kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate).
Padahal, saat pemerintah menaikkan harga BBM, bank sentral langsung merespon dengan menaikkan BI rate sekitar 0,25 persen atau dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh BRI? Berkomitmen tinggi pada penerapan keuangan berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Award 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
-
Bagaimana UBS Sekuritas Indonesia menentukan target harga saham BBRI? "Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024," jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditasnya di tengah kenaikan BI Rate? “Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengaku belum bisa memberikan gambaran, apakah BI rate akan kembali turun atau tetap.
"Secara umum, kita masih lihat soal kondisi. Bagaimana inflasi, bagaimana transaksi berjalan dan secara umum neraca perdagangan kita. Tapi secara umum, kita melihat bahwa neraca perdagangan mungkin masih akan tertekan kembali di bulan Desember 2014," ujarnya di gedung BEI, Jakarta, (2/1).
Seperti halnya Presiden Joko Widodo, Agus Marto juga yakin secara umum ekonomi nasional bakal lebih baik. Ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah di akhir tahun lalu.
"Perihal asumsi terkait dengan inflasi, kita masih akan mendiskusikan lagi, tapi kalau sekarang masih ada di posisi 4 plus minus 1 persen Secara umum melihat pertumbuhan ekonomi, kita masih ada di 5, 4-5,8 persen," jelas dia.
Baca juga:
Hadapi pasar bebas ASEAN, JK minta BI turunkan suku bunga
BI Rate diprediksi naik menjadi 8,25 persen di kuartal III 2015
BI Rate bertahan 7,75 persen
Ekonom: Rupiah bakal ambruk, BI takkan bisa berbuat apa-apa
Kenaikan BBM dan BI Rate lejitkan harga jual tanah