Mimpi Desanesia angkat kudapan asli Indonesia
Berbisnis sekaligus memberdayakan masyarakat desa.
Membanjirnya kuliner asing lambat laun diyakini bakal kian menenggelamkan kudapan asli Indonesia. Dibutuhkan inovasi agar penganan lokal tetap lestari.
Di titik ini, hadirlah Desanesia. Entitas bisnis sosial fokus mengembangkan cemilan Indonesia ini didirikan empat mahasiswa perguruan tinggi di Bandung pada 2012.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Siapa saja yang dianggap sebagai wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati menghasilkan uang dari modal orang lain, sedangkan wirausahawan biasa mendapatkan uang dari modal sendiri.
-
Bagaimana cangkir ini bekerja? Memanfaatkan efek gabungan dari permukaan, yang disebut sebagai kondisi "pembasahan", dan geometri cangkir. Pembasahan adalah istilah untuk bagaimana cairan mempertahankan kontak dengan permukaan padat saat disatukan. Saat astronot mendekatkan bibir mereka, cairan itu secara spontan ditarik ke dalam mulut mereka.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama ini? Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Indonesia Comnets Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi dengan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Teguh Prasetya, disaksikan oleh Nokia Asia Paific Enterprise Lead, Stuart Hendry di Mobile World Congress, Barcelona, hari ini.
-
Siapa yang Rahma ajak untuk ikut merintis usaha katering? Rahma kemudian merangkul para perempuan di sekitar untuk ikut merintis usaha katering miliknya ini. Sebelumnya tiga perempuan yang bekerja di sini kebanyakan ibu rumah tangga yang belum memiliki penghasilan tambahan.
Kenapa disebut entitas bisnis sosial? Sebab, Desanesia tak hanya memikirkan soal keuntungan semata, tetapi juga pemberdayaan masyarakat desa. Maka itu, sebuah lembaga swadaya masyarakat di Bandung memberikan bantuan modal Rp 60 juta.
"Kami berupaya dapat menjadikan Desanesia sebagai rumah bagi produk lokal Indonesia," kata Adinda Soraya, salah satu pendiri Desanesia, saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, kemarin.
Desanesia baru menggarap potensi ekonomi dua desa di Bandung, Cikoneng dan Cikadang. Cikoneng adalah desa penghasil rengginang dan Cikadang penghasil bayam.
"Kedua desa ini memiliki potensi, tapi kebanyakan warga sekitar hanya menjual bahan mentah," ujar perempuan berusia 25 tahun tersebut.
Dengan pembinaan, Desanesia akhirnya bisa menggerakkan masyarakat desa mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai tambah. Hasilnya, masyarakat bisa meraup pendapatan tambahan sekitar Rp 300 ribu per bulan.
"Kami melakukan sosialisasi tiga bulan, pelatihan produksi hingga pemasaran. Kami membina 40 warga dari kedua desa tersebut dan yang rutin bekerja ada 10 orang."
Saat ini, Desanesia memproduksi keripik bayam rasa original dan pedas. Kemudian rengginang mini rasa keju, pedas, manis, dan coklat. kualitas kedua produk inovatif itu bisa terjaga sekitar tiga-empat bulan.
"Keripik bayam dijual seharga Rp 12 ribu-Rp 13 ribu. Rengginang original sekitar Rp 17 ribu-18 ribu untuk 100 gram, dengan topping (keju, pedas, manis dan coklat) sekitar Rp 23 ribu-24 ribu," kata Adinda berpromosi. "Kami juga mengemasnya dengan desain yang ngepop, berbentuk prisma segitiga dengan warna-warna cerah seperti merah, hijau dan kuning."
Dalam memasarkan, Desanesia dibantu agen penjual tersebar di 11 kota, diantaranya, Bandung, Serang, dan Lampung. Selain insentif 30 persen keuntungan penjualan, Desanesia juga menawarkan bonus luar biasa.
"Kami memberikan bonus Rp 5,4 juta dan iPhone 4 bagi reseller yang mencapai target seribu piece produk Desanesia dalam waktu sebulan. Bahkan, jika mampu menjual dua sampai tiga kali lipat dari target per bulannya, reseller tersebut berhak mendapatkan bonus keliling Asia," ungkapnya.
Adinda menyebut bonus menggiurkan itu tidak mengurangi omzet Desanesia sebesar Rp 20 juta per bulan. Sesuai namanya berasal dari penggabungan kata "desa" dan "Indonesia", Desanesia masih mengejar mimpinya mengangkat kudapan asli Indonesia.
"Saat ini, kami baru fokus ke dua desa tersebut."
Baca Juga:
10 Jenis pekerjaan yang dianggap seksi oleh para wanita
Cerita PNS janda cantik tewas setengah bugil di rumahnya
Enam kasus kartun nabi paling menggegerkan
Kaka Slank 'Tampar' Haji Lulung, Farhat Abbas Tak Terima!
Tak tinggal diam, Agung Laksono serang balik Ical
Cinta Ditolak, Nekat Terjun Dari Gedung Tinggi
Jangan lewatkan:
Pegang bukti segepok, Ahok siap penjarakan anggota DPRD DKI
Mengenang Osama bin Laden saat bersembunyi di pegunungan Tora Bora
Para gadis wajib mengetahui 8 rahasia tentang vagina ini
Kubu Jokowi pasang badan saat Menkum HAM diusik KMP
4 Selebritis ini menemukan jodohnya lewat taaruf
Ingin Rambut Sehat? Keramaslah 1 Minggu Sekali!