Mimpi Pelabuhan Patimban Bakal Saingi Shanghai dan Jadi Pariwisata Seperti Yokohama
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), R Agus H Purnomo, memproyeksikan Pelabuhan Patimban bisa mulai full operation pada pertengahan 2021. Pengoperasian penuh dilakukan pasca terminal kontainer di Pelabuhan Patimban yang kini masih dalam tahap pengerjaan siap untuk difungsikan.
Pelabuhan Internasional Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat telah diresmikan secara terbatas pada Minggu, 20 Desember 2020. Namun kegiatan operasional pelabuhan tersebut saat ini belum penuh, lantaran peresmian yang dilakukan masih berbentuk soft launching.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub), R Agus H Purnomo, memproyeksikan Pelabuhan Patimban bisa mulai full operation pada pertengahan 2021. Pengoperasian penuh dilakukan pasca terminal kontainer di Pelabuhan Patimban yang kini masih dalam tahap pengerjaan siap untuk difungsikan.
-
Di mana titik strategis Jalur Rempah di Pati yang menjadi pusat perekonomian? Dalam catatan sejarah kuno, Pelabuhan Juwana termasuk dalam titik pantai utara Jawa yang berperan krusial sebagai titik dan pusat perekonomian di Pati.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kenapa target pertumbuhan ekonomi ini penting bagi Prabowo-Gibran? Target tersebut tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Insya Allah dalam pertengahan 2021 akan mulai kita siapkan untuk container terminal dengan kapasitas sekitar 218 ribu TEUs. Ini yang akan nanti mulai full operation Pelabuhan Patimban," kata Agus dalam sesi teleconference, Rabu (23/12).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan membeberkan sederet manfaat dari pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pertama, Pelabuhan Patimban diyakini akan menjadi pendongkrak ekonomi wilayah Subang dan sekitarnya.
"Pembangunan Pelabuhan Patimban ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang diharapkan juga dapat menjadi stimulator pengembangan ekonomi wilayah di daerah Subang," ujar Luhut dalam webinar bertajuk Kaleidoskop 2020, Selasa (29/12).
Kemudian, kehadiran pelabuhan bersandar internasional ini juga dinilai akan mengurangi trafick kendaraan pengangkut barang menuju wilayah ibu kota. "Karena tidak semua lagi akan melalui Pelabuhan Tanjung Priok," jelas dia.
Selain itu, operasional pelabuhan termegah di Provinsi Jawa Barat ini juga efektif untuk menurunkan biaya angkut logistik. "Mengingat Pelabuhan Patimban ini dapat memangkas waktu distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan, khususnya yang berada di sebelah timur Jakarta," paparnya.
Oleh karena itu, pemerintah berencana akan mengintegrasikan Pelabuhan Patimban dengan Tanjung Priok dan Pelabuhan di Banten untuk memperluas manfaat nyata atas kehadiran tol laut bagi masyarakat. Khususnya dalam menciptakan disparitas harga antar wilayah di Indonesia.
Pemerintah berharap banyak dengan dibangunnya Pelabuhan Patimban. Berikut rincian mimpi pemerintah dari Pelabuhan Patimban.
1. Tol dari Cipali ke Pelabuhan Patimban
Pemerintah Jokowi terus berupaya mempermudah akses menuju Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Salah satunya dengan akan membangun ruas jalan tol yang terhubung langsung dengan tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian mengungkapkan, nantinya pintu masuk menuju Pelabuhan Patimban melalui ruas tol anyar ini berada di KM 89.
"Trasenya itu mulai dari KM 89 di Cipali, kemudian nanti exit di dua titik. Jadi di ujungnya ada junction," tuturnya dalam acara Publik Expose Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia, Kamis (7/1).
Hedy menambahkan, ruas tol ini nantinya memiliki panjang lintasan hingga 37,05 km dengan nilai investasi sekitar Rp7 triliun atau tepatnya Rp6,94 triliun. Adapun target penyelesaian pembangunan hingga tahun 2024 mendatang.
"Rencananya kita akan bangun jalan tol di sini, panjangnya kira-kira 37,05 Km. Investasi total sekitar Rp7 triliun. Harapannya 2023 ini selesai, paling lambat 2024," ucapnya.
Hedy menyebut, nilai investasi pembangunan tol sebesar Rp6,94 triliun akan digunakan untuk pembiayaan konstruksi sebesar Rp5,07 triliun. Kendati demikian, dia tidak merinci lebih lanjut terkait penggunaan sisa anggaran yang ada.
Sementara untuk tarif awal operasional dipatok sebesar Rp1.700 per Km. Sedangkan total kecepatan rata-rata kendaraan dipatok maksimal 100 Km/jam.
Pembangunan jalan tol ini sendiri akan diprakarsai konsorsium yang terdiri dari badan usaha jalan tol swasta dan BUMN. Di antaranya PT Jasa Marga dengan komposisi 55 persen, PT Surya Semesta Internusa dengan komposisi 25 persen, PT Daya Mulia Turangga dengan komposisi 10 persen, dan PT Jasa Sarana dengan komposisi sebesar 10 persen.
2. Jadi Tujuan Wisata Seperti Yokohama
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berharap Pelabuhan Patimban di Subang, bisa optimal dalam menggerakkan perekonomian dalam skala regional. Sehingga nantinya, Patimban bisa menjadi kota pelabuhan sekaligus tujuan wisata seperti Yokohama di Jepang, dan Rotterdam di Belanda.
"Kita tidak ingin kota patimban hanya soal pelabuhannya saja. Sebagai kota maka konsepnya adalah hidup, bekerja dan bermain. Sehingga suatu hari, ini akan mirip seperti Yokohama dan Rotterdam, yang kota pelabuhan tapi juga kota wisata," kata Ridwan Kamil dalam public expose Pelabuhan Patimban pada Kamis (7/1).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menuturkan, Pelabuhan Patimban akan menjadi pendorong lahirnya area industri baru di Metropolitan Rebana. Total lahan pengembangan area industri ini 43.913 ha, dan terdiri dari 13 kota baru yang salah satunya adalah Patimban.
Menurutnya, nanti akan ada satu juta penduduk di Kota Maritim Patimban. "Kota yang mendukung pelabuhan terbaik, terbesar di Indonesia. Nanti kita juga buat alun-alun, dan juga seperti kawasan Sudirman-Thamrin (di Jakarta)," sambungnya.
Selama 20 tahun ke depan, jika 13 kota baru ini berkembang dengan baik maka akan hadir hampir lima juta lapangan kerja. Pertumbuhannya diprediksi akan menyumbang empat hingga lima persen untuk pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.
"Masa depan Jawa Barat ada di kawasan Rebana ini. Pertumbuhan Indonesia pun akan ikut didorong oleh Jawa Barat," kata Kang Emil.
Metropolitan Rebana meliputi 7 daerah di Jawa Barat, yakni Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, Kuningan, serta Kota Cirebon.
3. Kalahkah Pelabuhan Shanghai dan Singapura
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebut Pelabuhan Patimban mampu melayani peti kemas 7,5 juta TEUs setelah terintegrasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Dia optimis, pelabuhan terbesar di Jawa Barat ini akan mengalahkan Pelabuhan Shanghai dan Singapura.
"Ke depan Patimban ini bisa jadi pelabuhan internasional yang mampu melayani peti kemas 7,5 juta TEUs. Saya yakin bahwa apabila itu terjadi, dan kita menyinergikannya dengan Tanjung Priok. Maka kita bisa menyamai, bahkan mengalahkan Shanghai dan Singapura," tegasnya dalam acara Publik Expose Pelabuhan Patimban : Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia, Kamis (7/1).
Budi menambahkan, Pelabuhan Patimban juga telah dilengkapi berbagai sarana penunjang. Salah satunya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka untuk menstimulus industri jasa dan logistik di kawasan Jawa Barat
"Pelabuhan ini juga akan melengkapi BIJB Kertajati, yang sudah beroperasi terlebih dahulu. Diharapkan bisa stimulir arus barang jasa dan logistik dari kawasan aglomerasi industri Rebana, mulai dari Cirebon, Patimban dan juga kawasan industri di sekitarnya," terangnya.
Kendati demikian, untuk mencapai total kapasitas terminal peti kemas sebesar 7,5 juta TEUs sendiri baru bisa tercapai pada 2027 mendatang. Atau setelah pembangunan Pelabuhan Patimban telah rampung sepenuhnya.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen melanjutkan tahapan selanjutnya dari pembangunan Pelabuhan Patimban. Di antaranya dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
"Kita selalu berbuat untuk bangsa dan mencari mitra untuk membangun infrastruktur yang merupakan komitmen Kemenhub untuk mendukung visi misi presiden untuk pemulihan ekonomi dalam waktu dekat dan dukungan ekonomi untuk Indonesia maju," ujar dia mengakhiri.
(mdk/idr)