Miris, panen jagung petani ini tak ada pembeli
Para petani jagung Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, membutuhkan pembeli untuk menampung hasil panen dari produksi petani yang saat ini tidak laku. Ribuan ton jagung para petani Konawe Utara tersebut hanya menumpuk dan terancam rusak dimakan ulat.
Para petani jagung Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, membutuhkan pembeli untuk menampung hasil panen dari produksi petani yang saat ini tidak laku.
"Ribuan ton produksi jagung para petani Konawe Utara saat ini hanya menumpuk karena tidak ada pembeli yang bisa menampung ribuan ton jagung tersebut," ujar Anggota DPRD Kabupaten Konawe Utara Nurtan Jaya seperti dilansir Antara, Jumat (7/4).
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bahan pangan apa yang mengalami kenaikan harga di Jakarta? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kenapa mahalnya harga pangan jadi penghalang untuk makan sehat? Tekanan inflasi berdampak naiknya harga pangan. Namun kondisi ini tidak menjadi penghalang untuk makan makanan sehat.
Dia mengatakan ribuan ton jagung para petani Konawe Utara tersebut hanya menumpuk dan terancam rusak dimakan ulat. Sebab, jagung yang ditanam para petani bukan jagung yang dapat dikonsumsi warga melainkan jagung untuk bahan pakan ternak.
Oleh karena produksi jagung para petani tersebut hanya untuk bahan pakan ternak, kata dia, petani membutuhkan pembeli sehingga mereka mendapatkan uang.
"Kalau produksi jagung para petani tidak laku dan rusak dimakan ulat maka para petani akan frustasi dan tidak akan menggeluti tanaman jagung untuk bahan pakan ternak lagi," katanya.
Nurtan meminta Pemerintah Kabupten Konawe Utara mencarikan pembeli jagung yang dapat menampung jagung para petani yang saat ini masih menumpuk di tempat-tempat penyimpanan jagung.
"Para petani Konawe Utara mengembangkan budi daya tanaman jagung untuk bahan pakan ternak atas dorongan pemerintah setempat. Oleh karena itu, Pemerintah Konawe Utara harus bertanggung jawab mencarikan pembeli jagung sehingga jagung para petani bisa laku terjual," katanya.
Seharusnya, kata dia, sebelum para petani didorong mengembangkan tanaman jagung untuk bahan pakan ternak, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara terlebih dahulu mencarikan perusahaan yang bersedia menampung produksi jagung mereka.
Dengan begitu, kata dia, saat para petani jagung melakukan panen raya, hasilnya bisa langsung terserap oleh perusahaan pembeli jagung.
Baca juga:
Langkah DKI cegah kelangkaan dan kenaikan harga pangan saat Lebaran
Ini dalih Dinas Pertanian DKI soal sebab harga cabai & bawang mahal
Jokowi minta bahan pokok & transportasi diperhatikan saat Idul Fitri
Per 10 April, mendag minta toko ritel jual murah tiga bahan pangan
Pedagang: Sekarang harga pangan turun, kalau puasa pasti naik
Harga cabai rawit turun dari Rp 150.000 jadi Rp 80.000 per Kg
Cegah penimbunan, distributor akan dikenakan wajib lapor stok pangan